Jawab Soal Bagaimana Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan?

By Rahwiku Mahanani, Selasa, 21 September 2021 | 20:20 WIB
Penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan menghadapi sejumlah permasalahan. (pixabay/MufidMajnun)

adjar.id - Pembahasan kali ini akan membicarakan tentang bagaimana penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan, Adjarian.

O iya, pembahasan tersebut sebenarnya merupakan salah satu soal Uji Kompetensi Bab 1 buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 9 SMP halaman 29.

Masa awal kemerdekaan yang dimaksud di sini adalah berkisar tahun 1945 hingga 1959.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi pandangan hidup bangsa.

Nah, pada penerapannya di masa awal kemerdekaan, ada berbagai masalah yang menghadang.

Baca Juga: Permasalahan saat Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Awal Kemerdekaan, Materi PPKn Kelas 9

Secara garis besar, permasalahan yang muncul ada dua, yakni:

- Adanya upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara

- Adanya penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila

Nah, berikut ini beberapa upaya untuk mengganti dasar negara Pancasila dan penyimpangan yang terjadi di masa itu.

1. Pemberontakan PKI

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun terjadi pada tanggal 18 September 1948 di Madiun.

Pemberontakan PKI ini dapat menyingkirkan Pancasila sebagai dasar negara dengan paham lain, yakni komunis.

Sebab, pemberontakan yang dipimpin oleh Muso ini memiliki tujuan utama, yakni mendirikan Negara Soviet Indonesia dengan ideologi komunis.

Baca Juga: Jawab Soal 3 Contoh Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Politik di Lingkungan Sekolah

2. Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) terjadi saat didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo.

Tujuan utama pendirian NII adalah untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan syariat Islam.

Namun, pada dasarnya gerakan tersebut bertentangan dengan ajaran agama Islam yang sesungguhnya.

3. Pemberontakan RMS

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) adalah gerakan separatisme yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil.

Tujuannya adalah untuk membentuk negara sendiri yang didirikan pada 25 April 1950.

4. PRRI/Permesta

PRRI/Permesta adalah singkatan dari Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).

Baca Juga: Contoh Sikap yang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Rumah, Sekolah, dan Masyarakat

PRRI/Permesta dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual dan berlangsung pada tahun 1957-1958.

Tujuan gerakan tersebut adalah untuk mengoreksi pemerintahan pusat waktu itu yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.

Pemerintahan ketika itu dinilai sentralistis dan dianggap telah melanggar undang-undang.

5. APRA

APRA adalah singkatan dari Angkatan Perang Ratu Adil.

APRA adalah milisi yang didirikan pada 15 Januari 1949 oleh Kapten KNIL Raymond Westerling yang memandang dirinya sebagai seorang "Ratu Adil".

Sosok "Ratu Adil" diramal akan membebaskan rakyat Indonesia dari Tirani.

Westerling bekerja sama dengan Sultan Hamid II dan berusaha mempertahankan negara federasi bentukan Belanda untuk melawan Negara Keatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Contoh Sikap di Sekolah yang Sesuai dengan Sila Ketiga Pancasila

6. Perubahan Bentuk Negara

Perubahan bentuk negara terjadi dari bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi NKRI.

Sementara itu, konstitusi yang berlaku adalah Undang-Undang Sementara 1950 (UUDS 1950)

Pada 5 Juli 1959, presiden mengeluarkan dekerit, yakni Dekrit pResiden 1959 atau dikenal juga dengan sebutan Dekrit 5 Juli 1959.

Dekrit tersebut salah satunya menyatakan bahwa UUDS 1950 tidak berlaku dan kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)

Nah, itulah gambaran tentang bagaimana penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan, Adjarian.