Ketika Orang Lain Menguap Mengapa Kita Tertular Ikut Menguap?

By Irfan Sholeh, Minggu, 4 Juli 2021 | 07:49 WIB
Melihat orang lain menguap, kita cenderung menguap. (pixabay.com)

adjar.id - Pernahkah Adjarian melihat orang lain menguap, lalu kalian jadi ikut menguap?

Fenomena semacam ini tentu memiliki penjelasan ilmiahnya.

Betul saja, sekelompok peneliti telah melakukan peneletian mengapa ketika melihat orang lain menguap, kita cenderung ikut menguap juga.

Jurnal Current Biology pada 31 Agustus 2017 mempublikasikan bahwa, perilaku menguap yang menular ini karena adanya aktivitas di bagian otak yang bertanggung jawab atas fungsi motorik.

Baca Juga: Mengapa Para Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas?

Penelitian ini diikuti 36 orang dewasa. Oleh para peneliti mereka diminta menonton video orang yang sedang menguap. Melalui timuli magnetik transkranial (TMS), peneliti mengukur aktivitas otak para partisipan selama eksperimen.

Pada satu sesi, para peserta diintruksikan untuk menahan menguap saat menonton video orang lain yang menguap.

Ketika Ditahan, Kita Malah Mudah Tertulap Menguap

Pada sesi berikutnya, masih dengan intruksi yang sama, tetapi kini para peneliti menambah arus listrik ke kulit kepala para partisipan.

Arus ini dimaksudkan untuk merangsang korteks motorik yang diduga bisa mengendalikan menguap.

Di sisi lain, para peserta juga diminta untuk memperkirakan seberapa besar keinginan mereka untuk menguap.

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Susah Tidur Tanpa Perlu Konsumsi Obat-obatan

Hasilnya, kecenderungan meniru menguap berkaitan dengan tingkat aktivitas otak di korteks motor kitar. Semakin tinggi aktivitas di daerah tersebut, maka dorongan kita untuk menguap pun meingkat.

Hanya sedikit partisipan yang mampu menolak keinginan menguap. Malahan, ketika partisipan diminta untuk menahan keinginan menguap, dorongan untuk menguap justru meningkat.

Menguap yang Menular Juga Dialami Hewan

Dikutip dari kompas.com, Georgina Jackson, profesor neuropsikologi kognitif di Universitas of Nottingham Inggris yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan, "Dengan kata lain dorongan untuk menguap meningkat seiring dengan keinginan diri sendiri untuk mencoba menghentikan aktivitas menguap itu."

Baca Juga: Mandi Malam Tidak Baik untuk Kesehatan, Benarkah? Ini Alasannya

Fenoman menguap menular digolongkan para peneliti sebagai echophenomenon yang berarti perilaku meniru. Jadi, ketika ada orang lain menguap, kita otomatis akan meniru aktivitas tersebut.

Ada ragam macam dari echophenomena, di antaranya, echolalia atau meniru kata-kata seseorang dan echopraxia atau meniru tindakan seseorang.

Ternyata yang tertular soal menguap tak cuma manusia! Hewan, seperti anjing dan simpanse, juga lumrah mengalami fenomena ketularan menguap ini.