Bioteknologi Konvensional atau Tradisional
Bioteknologi konvensional atau tradisional memiliki karakteristik antara lain, yaitu:
1. Jumlah produk yang dihasilkan dalam jumlah sedikit.
2. Hanya menerapkan teknologi yang sederhana.
3. Prosesnya relatif belum steril sehingga kualitasnya belum bisa terjamin.
Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Manusia Setiap Hari
4. Bioteknologi konvensional selalu menggunakan mikroorganisme langsung secara utuh.
5. Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.
6. Mikroorganisme yang biasa digunakan adalah Rhizosipus Oryzae atau pembuatan tempe, Aspergillus wentii atau pembuatan kecap dan Lactobacillus bulgaricus atau pembuatan yoghurt.
"Bioteknologi konvensional atau tradisional hanya menerapkan teknologi yang sederhana dan pemanfaatan mikroorganisme sangat terbatas sehingga kualitasnya belum bisa terjamin."