adjar.id - Kalimat dalam bahasa Jawa disebut dengan ukara.
Ukara merupakan rangkaian kata yang membentuk suatu ide lengkap.
Ukara menjadi saranan untuk menyampaikan pesan, ekspresi, dan cerita dalam masyarakat.
Pengertian ukara adalah sekumpulan kata yang teratur membentuk satu kesatuan ide atau gagasan dan ditandai dengan satuan bahasa.
Nah, ukara terdiri dari susunan kata-kata yang relatif dapat berdiri sendiri dan memiliki intonasi akhir yang terdiri dari klausa.
Dari segi kaidah kebahasaan, tidak ada perbedaan yang mendasar antara ukara dengan kalimat dalam bahasa Indonesia.
Ciri-ciri ukara adalah bisa berdiri sendiri serta terdiri dari satu klausa atau lebih, yaitu jejer (subjek) dan wasesa (predikat).
Selain itu, pada tulisan awal kalimat diawali dengan huruf kapital dan akhir kalimat diberi tanda titik, koma, titik koma, tanda seru, dan tanda tanya.
Nah, berikut jenis-jenis ukara berdasarkan isinya. Yuk, kita pelajari!
Berdasarkan isinya, ukara dibagi menjadi tiga, yaitu ukara carita, pakon, dan pitakon.
1. Ukara Carita
Baca Juga: 3 Jenis Ukara Tanduk serta Ciri-Ciri dan Contohnya
Ukara carita atau kalimat berita, yakni kalimat yang menjelaskan gagasan, pikiran, atau pengetahuan kepada orang lain.
Jenis ukara ini menjelaskan ide atau suatu gagasan kepada orang lain dan diakhiri dengan titik.
Contoh: Sesuk bapak tindak Sala.
Terjemahan: Besok bapak pergi ke Solo.
2. Ukara Pakon
Tahukah Adjarian? Ukara pakon juga disebut dengan kalimat perintah.
Ukara ini berupa kalimat yang berisi gagasan dan pikiran supaya orang lain bersedia mengerjakan gagasan dan pikiran tersebut.
Ukara pakon dibagi menjadi lima jenis, yakni ukara pakon lumrah, pamenging, pangajak, panantang, dan penyuwun.
Contoh: Ayo, mangan bareng-bareng!
Terjemahan: Ayo, makan bersama-sama!
Baca Juga: Ciri-Ciri dan Contoh Ukara Pakon, Kalimat Perintah dalam Bahasa Jawa
3. Ukara Pitakon
Ukara pitakon atau kalimat tanya adalah jenis kalimat yang menjelaskan rasa penasaran atau keingintahuan mengenai gagasan, ilmu, atau cerita dari orang lain.
Ukara pitakon memuat kata apa, kepiye, kapan, ngendi, sapa, kena apa (5W+1H).
Contoh: Kapan awakmu mlebu sekolah?
Terjemahan: Kapan kamu masuk sekolah?
Nah, demikian penjelasan tentang jenis-jenis ukara berdasarkan isinya.
Coba Jawab! |
Apa ciri-ciri ukara? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR