adjar.id - Antropologi sering dikaitkan dengan ilmu yang mempelajari tentang manusia dan hubungannya dengan manusia lainnya.
Antropologi berasal dari dua suku kata dari bahasa Yunani, yaitu anthropos yang berarti orang atau manusia dan logos artinya ilmu.
Nah, antropologi diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang menelaah sifat-sifat manusia secara umum dan menempatkan manusia yang unik dalam lingkungan hidup yang lebih bermartabat.
Ada beberapa ilmu yang memicu kemajuan antropologi, yaitu biologi, filologi, dan arkeologi prasejarah.
Terdapat dua ruang lingkup kajian dalam ilmu antropologi, yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya.
Antropologi terapan adalah penggunaan ilmu antropologi untuk menganalisis dan mencari solusi dari masalah riil.
Bersumber dari kemdikbud.go.id, antropologi sebagai ilmu terapan muncul sebagai jawaban dari semakin meningkatnya masalah yang ada di masyarakat terkait budaya dan manusia.
Peran antropologi sebagai ilmu terapan makin terlihat saat para antropolog mulai menggunakan pendekatan antropologi dalam menjembatani jurang-jurang kebudayaan dengan pesatnya perubahan yang terjadi.
Para antropolog masuk dalam kehidupan masyarakat yang mengenal kebudayaannya dan dinamika yang terjadi kemudian memberikan gambaran pada pemangku kebijakan terkait perubahan yang dilakukan agar masyarakat lebih baik dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Untuk mengetahui apa saja penerapan antropologi terapan dalam kehidupan sehari-hari, materi Antropologi kelas XI Kurikulum Merdeka, simak informasi di bawah ini.
"Antropologi ialah ilmu yang mempelajari mengenai manusia, masyarakat, dan kebudayaan di dalamnya."
Baca Juga: Prinsip-Prinsip Dasar Antropologi, Materi Antropologi Kelas XI
1. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, antropologi terapan digunakan untuk memahami bagaimana kebiasaan budaya, tradisi, dan kepercayaan masyarakat mempengaruhi kesehatan mereka.
Misalnya, antropolog bekerja sama dengan tenaga medis untuk merancang program kesehatan yang memperhitungkan nilai-nilai budaya setempat.
Contoh penerapannya adalah kampanye vaksinasi yang disesuaikan dengan bahasa dan kebiasaan masyarakat lokal untuk meningkatkan partisipasi.
Selain itu, antropolog dapat membantu merancang program kesehatan yang lebih efektif dengan memahami persepsi masyarakat tentang penyakit dan pengobatan.
2. Bidang Pendidikan
Antropologi terapan dapat digunakan untuk merancang kurikulum pendidikan yang lebih inklusif, dengan memperhitungkan keragaman budaya dan latar belakang sosial siswa.
Dalam konteks masyarakat multikultural seperti Indonesia, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai lokal dan metode belajar yang relevan dengan budaya siswa.
Misalnya, di daerah pedalaman atau masyarakat adat, antropolog terapan bekerja sama dengan guru dan pemerintah untuk merancang program pendidikan yang memasukkan unsur-unsur budaya lokal, seperti bahasa daerah, adat istiadat, dan kearifan lokal.
Hal ini tidak hanya membuat pendidikan lebih relevan, tetapi juga membantu melestarikan budaya setempat.
Baca Juga: 5 Karakteristik Ilmu Antropologi, Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
3. Pembangunan dan Perencanaan Sosial
Dalam proyek pembangunan infrastruktur atau pemindahan penduduk, antropologi terapan membantu memastikan bahwa program pembangunan dilakukan dengan menghormati hak dan kepentingan masyarakat lokal.
Antropolog terapan berperan dalam menganalisis dampak sosial dari proyek-proyek pembangunan, seperti pembangunan jalan, bendungan, atau kawasan industri, yang mungkin mengganggu pola hidup tradisional masyarakat.
Sebagai contoh, sebelum proyek pembangunan bendungan dimulai, antropolog akan melakukan penelitian tentang bagaimana proyek tersebut akan mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal, termasuk mata pencaharian, pola hunian, dan hubungan sosial.
Mereka kemudian memberikan rekomendasi kepada pemerintah atau perusahaan tentang cara-cara untuk meminimalkan dampak negatif dan menjaga keberlanjutan sosial.
4. Resolusi Konflik
Antropologi terapan juga memainkan peran penting dalam membantu menyelesaikan konflik sosial dan etnis.
Konflik sering kali berakar pada perbedaan budaya, agama, atau kepentingan ekonomi.
Antropolog terapan dapat membantu memfasilitasi dialog antarkelompok yang berkonflik dengan memahami dinamika sosial dan budaya yang mendasari konflik tersebut.
Dalam penyelesaian konflik antarsuku atau antaragama, misalnya, antropolog terapan dapat membantu mengidentifikasi nilai-nilai bersama yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun perdamaian.
Mereka juga dapat memberikan wawasan tentang cara-cara tradisional dalam penyelesaian konflik yang telah terbukti efektif di masyarakat tersebut.
Baca Juga: Pokok Bahasan Utama Ilmu Antropologi, Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
5. Lingkungan dan Pelestarian Budaya
Antropologi terapan juga digunakan dalam isu-isu lingkungan, khususnya dalam pelestarian alam dan budaya.
Banyak masyarakat adat memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan alam mereka, dan antropolog terapan membantu memastikan bahwa proyek-proyek lingkungan mempertimbangkan pengetahuan tradisional dan cara-cara masyarakat lokal dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Sebagai contoh, dalam upaya pelestarian hutan hujan tropis, antropolog dapat bekerja sama dengan masyarakat adat untuk memahami sistem pertanian berkelanjutan yang mereka gunakan selama berabad-abad.
Antropolog juga membantu merancang program pelestarian lingkungan yang memperhitungkan kearifan lokal, sehingga tidak hanya melindungi alam, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal.
"Penerapan antropologi terapan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk memahami dan memecahkan berbagai masalah sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan."
Nah, sekarang sudah tahu, ya, apa saja penerapan antropologi terapan dalam kehidupan sehari-hari, materi Antropologi kelas XI Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan antropologi terapan? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR