Historiografi kolonial mencakup penulisan sejarah di masa pemerintahan kolonial, tepatnya Belanda yang berkuasa sekitar zaman VOC (1600 M).
Pihak Belada sering menjadi subjek utama dalam penulisan historiografi kolonial.
Sementara masyarakat pribumi dijadikan sebagai bagian objek cerita sejarah, ya.
Contoh historiografi kolonial adalah "Koloniale Geschiedenis" karya Colenbrander dan "Geschiedenis van den Indischen Archipel" karya B.H.M Vlekke.
Yuk, kita pelajari sama-sama apa saja ciri-ciri historiografi kolonial serta kelebihan dan kekurangannya!
"Historiografi kolonial dimulai sejak masa VOC hingga masa pemerintahan Hindia Belanda."
- Menggunakan sudut pandang dari pihak kolonial atau Belanda sentrisme.
- Bersifat mitologisasi, yaitu banyak peristiwa yang dicatat tanpa melihat kejadian sebenarnya.
- Menceritakan sejarah dari orang-orang besar dan penting di masa penjajahan, seperti Raffles dan Daendels.
- Penulisan historiografi kolonial cenderung berfokus pada sumber dari pohak koloni dan mengabaikan sumber lokal.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Bias Sejarah agar Lebih Objektif? Sejarah Kelas X
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR