Kohesi yang kuat dalam suatu kelompok dapat melahirkan rasa superioritas dan memicu eksklusivisme.
Kelompok tersebut cenderung melihat diri mereka lebih baik daripada kelompok lain.
Sehingga dapat memicu sikap fanatik yang berlebihan terhadap nilai-nilai dan identitas mereka.
Hal ini dapat berujung pada diskriminasi, prasangka, dan bahkan konflik dengan kelompok lain.
2. Penindasan Minoritas
Ketika kohesi sosial didasarkan pada kesamaan identitas tertentu, seperti agama, etnis, atau ideologi politik, kelompok minoritas yang berbeda dapat terpinggirkan dan ditekan.
Mayoritas yang kohesif dapat memaksakan norma dan nilai mereka kepada minoritas.
Selain itu juga bisa memunculkan adanya membatasi hak-hak mereka minoritas dan bahkan melakukan kekerasan.
3. Penghalang Inovasi dan Kemajuan
Kohesi yang kuat dapat menciptakan tekanan untuk konformitas dan menyurutkan pemikiran kritis.
Anggota kelompok mungkin tidak mau untuk menyuarakan pendapat yang berbeda atau menantang norma yang ada.
Baca Juga: 5 Manfaat Kohesi Sosial, Materi Sosiologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR