adjar.id - Seiring berjalannya waktu, Bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup menjadi semakin tua.
Ini juga ditandai dengan kepunahan-kepunahan berbagai macam organisme.
Nah, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperlambat kepunahan organisme adalah dengan melakukan konservasi.
Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang dilakukan secara bijaksana.
Tujuannya untuk menjaga kesinambungan persediaan hayati dengan meningkatkan dan memelihara kualitas keanekaragaman nilainya.
Dengan kata lain, kita bisa memahami konservasi sebagai kegiatan yang berwawasan lingkungan dapat memperlambat penurunan keanekaragaman hayati.
Contoh beberapa kegiatan konservasi yang bisa dilakukan, seperti penggunaan energi alternatif, daur ulang sampah, penghijauan dan lain-lain.
Spesies-spesies yang hampir punah dapat dijaga dan dilestarikan dengan pemantauan dan perlindungan spesies itu sendiri serta habitatnya.
Konservasi memiliki beberapa manfaat. Dan, dalam praktiknya konservasi dilakukan dengan metode tersendiri.
Berikut uraiannya.
"Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang dilakukan secara bijaksana."
Baca Juga: Bentuk Usaha Konservasi Sumber Daya di Berbagai Tingkatan
Konservasi memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan di Bumi.
Kita bisa melihat manfaat konservasi dari aspek ekologi dan ekonomi, Adjarian.
Secara ekologi, manfaat konservasi, yaitu:
- Melindungi keanekaragaman hayati melalui keseimbangan ekosistem sehingga terhindar dari kepunahan.
- Keseimbangan ekosistem yang tercipta menghindarkan manusia dari bencana alam, seperti banjir hingga kekeringan.
Secara ekonomi, manfaat konservasi, yaitu:
- Menjaga ketersediaan sumber sandang, pangan, dan papan yang berkelanjutan.
- Jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber penghasilan, seperti tempat ekowisata.
Metode konservasi dibedakan menjadi dua, sebagai berikut:
1. Konservasi In-situ
Konservasi in-situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna yang dilakukan di habitat asli spesies tersebut.
Baca Juga: 5 Manfaat Konservasi Keanekaragaman Hayati
Untuk melakukan konservasi in-situ, perlu dipastikan bahwa lingkungan lokasi konservasi harus dalam kondisi terjaga untuk dihuni spesies terkait.
Konservasi in-situ dilakukan dengan syarat, yaitu:
- Jumlah spesies yang akan dilindungi terlalu banyak dan tidak mungkin dipindahkan.
- Adanya risiko kematian jika dipindahkan dari habitat aslinya.
2. Konservasi Eks-situ
Konservasi eks-situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di luar habitat asli.
Jenis konservasi eks-situ dapat menjadi alternatif jika habitat asli sudah rusak dan tidak layak dihuni, serta butuh waktu lama untuk mengembalikan fungsinya.
Konservasi eks-situ perlu dibuat sangat mirip dengan habitat aslinya untuk meningkatkan tingkat keberhasilan.
Contoh bentuk konservasi eks-situ, yaitu kebun binatang dan penangkaran.
"Konservasi memiliki berbagai manfaat dalam aspek ekologi dan ekonomi, serta bisa dilakukan dengan metode in-situ atau eks-situ."
Nah, itu dia manfaat dan metode konservasi.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Hari Konservasi Alam Nasional yang Diperingati Setiap 10 Agustus?
Coba Jawab! |
Apa tujuan dilakukannya konservasi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII Karya Victoriani Inabuy, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR