Menentukan awal dan akhir Ramadan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
Metode ini didasarkan pada penglihatan langsung terhadap hilal, yaitu bulan sabit pertama setelah terjadinya fase bulan baru.
Biasanya, rukyatul hilal dilakukan oleh tim khusus yang ditunjuk oleh pemerintah atau lembaga keagamaan pada sore hari menjelang bulan Ramadan.
Jika hilal telah terlihat jelas ketika dipantau, maka esok harinya sudah dapat dinyatakan memasuki bulan Ramadan atau Syawal.
Akan tetapi, jika hilal tidak terlihat jelas karena langit berawan atau mendung, maka bulan Syaban digenapi menjadi 30 hari.
Hal ini juga berlaku ketika menentukan akhir Ramadan, jika hilal tidak terlihat maka bulan Ramadan menjadi 30 hari juga.
2. Hisab
Metode hisab menggunakan perhitungan astronomis dan matematis untuk menentukan posisi bulan.
Dengan hisab, bisa diprediksi kapan terjadinya fase bulan baru dan kapan hilal bisa dilihat.
Jadi, dalam metode hisab ini tidak perlu benar-benar melihat hilal secara langsung.
Baca Juga: 5 Tips Sehat Selama Menjalankan Puasa Ramadan
Metode hisab ini cukup dilakukan dengan perhitungan astronomis dan matematis.
Bahkan, melalui metode ini, penentuan awal dan akhir bulan Ramadan dapat diketahui lebih awal.
Nah, itulah cara yang dilakukan untuk menentukan awal dan akhir Ramadan, yaitu melalui metode rukyatul hilal dan hisab.
Coba Jawab! |
Apa itu metode rukyatul hilal? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Yuk, tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR