adjar.id - Seni sastra adalah bentuk seni yang berupa keindahan tulisan.
Berdasarkan zamannya, seni sastra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu seni sastra zaman madya dan zaman kuno.
Seni sastra zaman madya lebih sedikit dibandingkan seni sastra zaman kuno.
Ini dikarenakan hasil seni sastra zaman kuno tetap disimpan dengan baik.
Angka tahun pada seni sastra zaman madya tidak bisa dipakai sebagai patokan periodisasi.
Penyebabnya, saat ditemukan seni sastra zaman madya belum dapat dipastikan apakah penemuan itu asli atau salinan.
Sehingga, bisa saja tahun yang tercantum merupakan tahun saat penyalinan, Adjarian.
Para sastrawan zaman madya tidak hanya menulis cerita asli Indonesia, tetapi juga menyadur karya sastra negara lain.
Nah, dilihat dari karya asli atau saduran, seni sastra zaman madya dibagi menjadi gubahan karya sastra zaman kuno dan saduran karya sastra Timur Tengah.
Berikut bentuk-bentuk seni sastra pada zaman madya.
"Seni sastra dapat dibedakan menjadi seni sastra zaman madya dan zaman kuno."
Baca Juga: Struktur dan Ciri-Ciri Syair, Materi Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka
Seni sastra pada zaman madya meliputi:
1. Babad
Babad adalah cerita sejarah yang secara umum lebih berupa cerita daripada penjelasan sejarah.
Walaupun, pada babad yang menjadi pola adalah benar-benar peristiwa sejarah.
Ada beberapa bentuk babad, yaitu:
- Babad Tanah Jawi, yaitu menceritakan silsilah raja-raja Jawa.
- Babad Cirebon, yaitu saduran dari kitab "Sejarah Banten Rante-Rante".
- Sejarah Melayu, yaitu ditulis oleh Bendahara Tun Muhammad, Patih Kerajaan Johor.
- Tambo Minangkabau, yaitu berisi kisah kerajaan-kerajaan, raja, dan tokoh Minangkabau.
- Lontara Bugis, yaitu kisah sejarah Kerajaan Bugis di Sulawesi Selatan.
2. Hikayat
Baca Juga: Unsur dan Fungsi Syair, Materi Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu yang memiliki beberapa jenis, di antaranya:
- Hikayat Sri Rama, berisi cerita tentang riwayat Rama sejak lahir.
- Hikayat Hang Tuah, berisi kisah tentang keperwiraan dan kesetiaan Hang Tuah.
- Hikayat Amir Hamzah, berisi kisah peperangan Amir Hamzah melawan mertuanya yang masih kafir.
3. Syair
Syair adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari empat baris dan berima (a-a-a-a).
Contohnya, Syair Ken Tambuhan dan syair Abdul Muluk.
4. Suluk
Suluk adalah karya sastra yang di dalamnya mengandung ajaran kerohanian.
Contohnya, suluk Sukarsa dan suluk Wijil.
5. Wayang
Baca Juga: Ciri dan Jenis Gurindam, Materi Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka
Wayang juga menjadi salah satu seni sastra penting pada zaman madya.
Wayang merupakan warisan tradisi lokal yang mendapat pengaruh Hindu-Buddha.
Contohnya, wayang beber dan wayang purwa.
"Lima seni sastra penting pada zaman madya mencakup babad, hikayat, syair, suluk, dan wayang."
Itu dia seni sastra pada zaman madya.
Coba Jawab! |
Kenapa angka tahun pada seni sastra zaman madya tidak bisa digunakan sebagai periodisasi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Karya Maman Suryaman, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR