adjar.id - Novel sejarah adalah novel yang berisi penjelasan dan cerita tentang fakta kejadian masa lampau dengan nilai kesejarahan.
Berdasarkan penyajiannya, ada dua bentuk novel sejarah.
Pertama, jika disajikan menggunakan urutan peristiwa dan waktu, novel sejarah akan termasuk dalam teks naratif.
Kedua, jika disajikan secara simbolis verbal, novel sejarah akan termasuk dalam teks deskriptif.
Keberadaan novel sejarah membantu memperkenalkan dan mengakrabkan suatu masyarakat pada masa lalu bangsanya, Adjarian.
Penulis novel sejarah menggunakan fakta-fakta sejarah sebagai latar untuk mengisahkan tokoh-tokoh fiksinya.
Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengisahkan kembali seorang tokoh sejarah dalam berbagai dimensi kehidupannya.
Misalnya, emosi pribadi tokoh, tragedi yang menimpanya, kehidupan keluarga dan masyarakat, hingga pandangan politiknya.
Contoh-contoh novel sejarah, seperti Bumi Manusia, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer.
Nah, sama dengan jenis novel lainnya, dalam novel sejarah juga mengandung kaidah kebahasaan, seperti pada uraian berikut ini.
"Novel sejarah adalah novel yang berisi penjelasan dan cerita tentang fakta kejadian masa lampau dengan nilai kesejarahan."
Baca Juga: Contoh Teks Cerita Sejarah dan Cara Menulisnya
Kaidah kebahasaan novel sejarah meliputi:
1. Menggunakan Kalimat Bermakna Lampau
Novel sejarah memiliki latar waktu di masa lampau.
Sehingga dalam penyusunannya banyak menggunakan kalimat bermakna lampau.
2. Menggunakan Konjungsi Kronologis dan Temporal
Dalam novel sejarah banyak digunakan kata yang menyatakan urutan waktu, yaitu konjungsi kronologis dan temporal.
Seperti, sejak, saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan seterusnya.
3. Menggunakan Kata Kerja Material
Kata kerja material adalah kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan.
Novel sejarah banyak menggunakan kata kerja ini untuk menggambarkan tindakan para tokoh.
4. Menggunakan Kalimat Tidak Langsung
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Cerpen dan Novel
Dalam novel sejarah banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung.
Ini digunakan untuk menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang.
Seperti, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, dan seterusnya.
5. Menggunakan Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menyatakan sesuatu yang sedang dirasakan atau dipikirkan oleh tokoh.
Seperti, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, dan seterusnya.
6. Menggunakan Banyak Dialog
Novel sejarah tersusun atas banyak dialog yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...") serta kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
7. Menggunakan Kata-Kata Sifat
Penyusunan novel sejarah banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
"Novel sejarah memiliki kaidah kebahasaan untuk menjadi acuan dalam penulisannya."
Baca Juga: Novel dan Novelet: Pengertian, Unsur, dan Cara Merancang Sebuah Novel
Itulah kaidah kebahasaan novel sejarah.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan novel sejarah berbentuk teks naratif? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Karya Maman Suryaman, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR