adjar.id - Penjajahan Jepang di Indonesia terjadi selama Perang Dunia II, dimulai pada tahun 1942 hingga berakhir pada tahun 1945.
Dalam buku Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka, terdapat soal Aktivitas 7 di halaman 120.
Dalam soal tersebut kita disajikan tiga bacaan tentang perlawanan terhadap Jepang dan kita diminta menganalisis faktor yang menyebabkan perlawanan terhadap Jepang.
Nah, artikel kali ini akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Jepang mulai menduduki Indonesia setelah berhasil merebut Hindia Belanda dari tangan Belanda pada Maret 1942.
Kedatangan Jepang membuat adanya pergantian pemerintahan menjadi militer Jepang.
Kedatangan Jepang tetap membawa penderitaan bagi bangsa Indonesia.
Hingga kemudian muncul perlawanan dari rakyat Indonesia terhadap Jepang.
Yuk, simak pembahasan soal Aktivitas 7 menganalisis perlawanan terhadap Jepang berikut ini!
Aktivitas 7 Menganalisis Perlawanan terhadap Jepang
Dari ketiga bacaan di atas, analisislah faktor yang menyebabkan perlawanan terhadap Jepang!
Bagaimana akhir dari perlawanan tersebut? Apakah para pejuang itu bisa mencapai yang mereka cita-citakan?
Jawaban:
1. Perlawanan di Aceh
Perlawanan yang terjadi di aceh disebabkan karena adanya:
Faktor agama yang memicu perlawanan rakyat Aceh.
Saat itu, seorang ulama muda bernama Tengku Abdul Djalil menentang Jepang karena dianggap telah merusak ajaran Islam.
Rakyat Aceh juga menolak kewajiban Jepang untuk melaksanakan seikeirei yang dianggap bertentangan dengan ajaran dalam agama Islam.
Meski begitu, perlawanan di Aceh ini berakhir secara tragis sebab Abdul Djalil dan pengikutnya tertangkap oleh Pasukan Jepang.
2. Perlawanan PETA di Blitar
Perlawanan PETA yang terjadi di Blitar diawali karena adanya diskriminasi dan penderitaan.
Hal inilah yang kemudian membuat prajurit PETA memberontak akibat perilaku militer Jepang.
Baca Juga: 5 Bentuk Penjajahan Jepang di Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka
Selain itu, adanya kemarahan terhadap perlakuan militer Jepang terhadap rakyat juga menjadi pemicu dari pemberontakan PETA.
Meskipun telah menghebohkan, tetapi pemberontakan PETA di Blitar ini gagal.
Dampaknya, para anggota PETA dihukum berat.
3. Perlawanan Kalimantan Barat
Perlawanan di Kalimantan Barat terjadi karena perlakukan kasar serdadu Jepang.
Perlakuan tersebut juga termasuk adanya hukum yang kejam sehingga memicu perlawanan penduduk.
Kekejaman dari Jepang semakin meningkat setelah adanya serangan sekutu pada awal tahun 1943.
Hal-hal itulah yang semakin memperkuat tekad para penduduk untuk melawan Jepang.
Perlawanan Kalimantan Barat harus berakhir dengan adanya penumpasan oleh Jepang setelah mengetahui rencana perlawanan penduduk.
Jepang kemudian melakukan penangkapan besar-besaran dan eksekusi, termasuk kepada sultan Pontianak.
Kesimpulan dari ketiga perlawanan tersebut adalah meskipun dilatarbelakangi oleh alasan yang berbeda-beda, tetapi semuanya berakhir dengan kekalahan.
Pejuang di Aceh, Blitar, dan Kalimantan Barat mengalami kesulitan besar dalam mencapai cita-citanya.
Walaupun harus kalah, tetapi perlawanan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa semangat perjuangan terhadap penindasan masih ada dalam diri masyarakat Indonesia.
Bahkan, peristiwa-peristiwa tersebut juga menjadi bagian penting dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Itulah pembahasan soal Aktivitas 7 menganalisis perlawanan terhadap Jepang untuk referensi.
---
Sumber: Buku Sejarah untuk SMA/SMK kelas XI karya Martina Syafitry, dkk, Kemdikbudristek Tahun 2021.
Yuk, tonton video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR