Selain itu, adanya kemarahan terhadap perlakuan militer Jepang terhadap rakyat juga menjadi pemicu dari pemberontakan PETA.
Meskipun telah menghebohkan, tetapi pemberontakan PETA di Blitar ini gagal.
Dampaknya, para anggota PETA dihukum berat.
3. Perlawanan Kalimantan Barat
Perlawanan di Kalimantan Barat terjadi karena perlakukan kasar serdadu Jepang.
Perlakuan tersebut juga termasuk adanya hukum yang kejam sehingga memicu perlawanan penduduk.
Kekejaman dari Jepang semakin meningkat setelah adanya serangan sekutu pada awal tahun 1943.
Hal-hal itulah yang semakin memperkuat tekad para penduduk untuk melawan Jepang.
Perlawanan Kalimantan Barat harus berakhir dengan adanya penumpasan oleh Jepang setelah mengetahui rencana perlawanan penduduk.
Jepang kemudian melakukan penangkapan besar-besaran dan eksekusi, termasuk kepada sultan Pontianak.
Kesimpulan dari ketiga perlawanan tersebut adalah meskipun dilatarbelakangi oleh alasan yang berbeda-beda, tetapi semuanya berakhir dengan kekalahan.
Pejuang di Aceh, Blitar, dan Kalimantan Barat mengalami kesulitan besar dalam mencapai cita-citanya.
Walaupun harus kalah, tetapi perlawanan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa semangat perjuangan terhadap penindasan masih ada dalam diri masyarakat Indonesia.
Bahkan, peristiwa-peristiwa tersebut juga menjadi bagian penting dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Itulah pembahasan soal Aktivitas 7 menganalisis perlawanan terhadap Jepang untuk referensi.
---
Sumber: Buku Sejarah untuk SMA/SMK kelas XI karya Martina Syafitry, dkk, Kemdikbudristek Tahun 2021.
Yuk, tonton video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR