"Di sini tampak sepasang tapak kaki ... yang seperti (tapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam .. dan (?) kejayaan."
Prasasti Kebon Kopi I dituliskan dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Sanskerta.
Tulisan di prasasti tersebut terdapat di sebongkah batu andesit dan diapit oleh sepasang telapak kaki gajah.
"Prasasti Kebon Kopi I ditemukan pada abad ke-19 di sebuah lahan yang ingin dijadikan perkebunan kopi."
2. Prasasti Kebon Kopi II
Prasasti Kebon Kopi II ditemukan tidak jauh dari lokasi ditemukannya Prasasti Kebon Kopi I.
Prasasti Kebon Kopi II disebut sebagai Prasasti Pasir Muara atau Prasasti Rakryan Juru Pengambat.
Akan tetapi, Prasasti Kebon Kopi II saat ini telah hilang karena dicuri pada sekitar tahun 1940-an.
Meski begitu, profesor dari Belanda bernama FDK Bosch pernah mempelajari prasasti ini sebelum hilang.
FDK Bosch menyebutkan bahwa tulisan yang ada di dalam Prasasti Kebon Kopi II menggunakan aksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuno.
Isi Prasasti Kebon Kopi II berbunyi:
Baca Juga: Puncak Kejayaan dan Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
"Batu peringatan ini adalah ucapan Rakryan Juru Pengambat, pada tahun 458 Saka atau 932 Masehi, bahwa tatanan pemerintah dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda."
Menurut Bosch, penggunaan bahasa Melayu merupakan tanda adanya pengaruh Kerajaan Sriwijaya di kawasan Jawa Barat.
"Prasasti Kebon Kopi II ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan Prasasti Kebon Kopi I dan pada sekitar tahun 1940-an hilang akibat dicuri."
Nah, itulah sejarah Prasasti Kebon Kopi yang terbagi menjadi Prasasti Kebon Kopi I dan Prasasti Kebon Kopi II.
Coba Jawab! |
Kapan Prasasti Kebon Kopi I ditemukan? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Tonton juga video ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR