adjar.id - Dalam membantu kerja sama antarnegara, diperlukan landasan berpikir.
Kerja sama antarnegara merupakan bentuk kerja sama yang terjadi antara dua atau lebih negara untuk mencapai tujuan bersama atau meningkatkan kesejahteraan bersama.
Kerja sama ini dapat melibatkan berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, keamanan, lingkungan, sosial, dan budaya.
Tujuan dari kerja sama antarnegara bisa bervariasi, Adjarian.
Mulai dari meningkatkan perdagangan, mengatasi masalah keamanan bersama, hingga mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional.
Lalu, apa saja landasan berpikir dalam kerja sama antarnegara? Yuk, kita cari tahu!
"Kerja sama antarnegara dapat memberikan manfaat berupa pertukaran sumber daya, peningkatan ekonomi, peningkatan keamanan, dan pemecahan masalah bersama. "
Berikut adalah tiga landasan berpikir yang digunakan dalam kerja sama antarnegara, yaitu:
1. Realisme
Kerja sama antarnegara merupakan bagian dari sejarah perkembangan dunia.
Setelah Perang Dunia II, dunia memasuki era Perang Dingin dengan masa yang cukup lama.
Baca Juga: 3 Manfaat Kerja Sama Antarnegara, Materi Geografi Kelas XII Kurikulum Merdeka
Pada masa itu, negara-negara dunia terbagi menjadi tiga blok besar, yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan Nonblok.
Hal ini membuat adanya kerja sama intensi antarnegara dalam masing-masing blok.
Uni Soviet memiliki pengaruh besar terhadap negara-negara yang berafiliasi pada Blok Timur.
Demikian juga negara-negara di Blok Barat yang berafiliasi dengan Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Akan tetapi hubungan kedua blok tersebut tidak begitu harmonis, tidak saling pengertian, bahkan sampai terjadi konflik militer.
Tatanan dunia itulah yang disebut sebagai paradigma realisme, Adjarian.
Realisme menekankan pada kendala politik dalam hubungan kerja sama internasional yang terjadi dari sifat egois manusia dan tidak adanya otoritas pusat di atas negara.
Secara tersirat, pengikut pandangan ini berpandangan bahwa manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya.
Sehingga, pandangan realisme ini lebih melihat sisi terburuk dari sifat bawaan manusia.
Hal yang mendorong terjadinya kerja sama adalah dilema keamanan yang membuat mereka terus meningkatkan kekuatan dalam segi pertahanan.
2. Liberalisme
Baca Juga: Kontribusi Kerja Sama Antarnegara bagi Indonesia dalam Bidang Politik
Liberalisme adalah landasan berpikir yang berbeda dan kontras dibanding pandangan realisme.
Liberalisme melandasi pandangan bahwa sifat manusia adalah baik dan bisa bekerja sama dalam mewujudkan perdamaian tanpa melalui cara kekerasan dan perang.
Liberalisme mengejar kebijakan berupa kebaikan bersama dan bukan apa yang baik untuk negara individu.
Kaum liberalis percaya bahwa berbagai prinsip rasional bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah internasional.
Meskipun setiap individu memiliki kepentingan sendiri, mereka tetap bisa bekerja sama dalam kegiatan yang bersifat kooperatif.
Landasan berpikir dari kaum liberalisme juga terkandung pandangan bahwa "dunia yang baik, negara-negara yang bertanggung jawab secara moral akan lebih kecil kemungkinan terlibat dalam perang".
Pendapat itu juga mengasumsikan bahwa kerja sama dan keterlibatan internasional adalah mungkin dan jika semua pihak menyatakan mematuhi norma-norma global dasar.
Sehingga, perang bisa dihindari dan perdamaian akan tercipta.
Dalam tatanan dunia yang seperti ini, kemudian kerja sama antarnegara tumbuh dari kebutuhan masing-masing negara.
Maka dari itu, muncul banyak kerja sama bilateral dan regional karena memah kebutuhan dari negara itu sendiri.
3. Konstruktivisme
Baca Juga: Prinsip dan Tujuan Kerja Sama Antarnegara di Bidang Politik
Konstruktivisme adalah landasan berpikir mengenai kerja sama internasional yang menawarkan alternatif bukan berdasarkan struktur politik atau sifat dasar manusia.
Akan tetapi, konstruktivisme ini lebih menekankan pada konsekuensi dari pengalaman sejarah yang membangun kenyataan sosial.
Fakta sosial ini merupakan konsekuensi dari berbagai tindakan yang sudah dilakukan di masa lalu.
Dalam pandangan konstruktivisme, diperkenalkan istilah komunitas keamanan, Adjarian.
Komunitas keamanan adalah sebuah komunitas negara yang menyelesaikan permasalahan di antara mereka tanpa menggunakan kekuatan militer.
Komunitas keamanan ini menyelesaikan permasalahan melalui cara-cara damai.
Perubahan cara penyelesaian dari kekerasan dan perang menjadi bergerak ke arah damai inilah yang kemudian menjadi telaah inti paradigma konstruktivisme.
Sehingga, kerja sama antarnegara dalam pandangan konstruktivisme tumbuh secara konstruktif bertumpu pada komunitas keamanan.
Hal ini dilakukan untuk mencari pemecahan terhadap berbagai masalah dalam kerja sama antarnegara.
Implementasi paradigma konstruktivisme ini membuat kerja sama antarnegara sangat dinamis dalam suasana damai, setara, dan produktif.
"Landasan berpikir dalam kerja sama antarnegara terbagi menjadi realisme, liberalisme, dan konstruktivisme."
Baca Juga: 6 Tujuan Kerja Sama Internasional, Materi Geografi Kelas XII Kurikulum Merdeka
Nah, itulah tiga landasan berpikir yang digunakan dalam menjalin kerja sama antarnegara.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan realisme? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk SMA/MA Kelas XI karya Budi Handoyo, Kemdikbudristek Tahun 2022.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR