adjar.id - Pada buku Biologi kelas XII Kurikulum Merdeka, terdapat soal Aktivitas 3.18 di halaman 155 bab 3.
Dalam soal tersebut, kita diminta menjawab dua pertanyaan yang berkaitan dengan mikroevolusi.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Mikroevolusi adalah proses evolusi yang terjadi pada tingkat populasi dan spesies yang relatif kecil.
Misalnya perubahan genetik dalam populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Proses ini berkaitan dengan perubahan frekuensi alel di dalam populasi dari waktu ke waktu.
Mikroevolusi merupakan dasar bagi evolusi secara umum, yang mencakup perubahan-perubahan kecil dalam sifat-sifat genetik suatu populasi.
Yuk, simak pembahasan soal Aktivitas 3.18 tentang mikroevolusi berikut ini!
Aktivitas 3.18 tentang Mikroevolusi
1. Jelaskan bagaimana efek leher botol dan efek pendiri menjadi faktor terjadinya mikroevolusi!
Jawaban: efek leher botol bisa menjadi penyebab terjadinya mikroevolusi.
Hal ini karena pada peristiwa ini yang dianggap sebagai leher botol adalah kejadian-kejadian secara alami atau tindakan manusia.
Misalnya bencana alam, perburuan liar, kebakaran hutan, dan lainnya yang bisa menyebabkan berkurangnya atau hilangnya varietas tertentu dalam populasi.
Sifat yang hilang ini tidak akan bisa ditemukan kembali di dalam spesies yang dianggap bisa melewati leher botol.
Sifat dari spesies yang selamat tersebutlah yang akan dilanjutkan sebagai penghuni dari ekosistem tersebut.
Sedangkan, efek pendiri dianggap sebagai faktor terjadinya mikroevolusi karena pada peristiwa ini sebagian kecil anggota dari suatu wilayah memiliki tingkat keanekaragaman gen berpindah ke wilayah baru.
Beberapa anggota yang berpindah ini ternyata tidak mewakili keanekaragaman gen yang da di wilayah asal.
Sehingga wilayah baru yang ditempati mempunyai keanekaragaman gen yang berbeda dengan wilayah asal.
Hal ini karena terdapat beberapa sifat dari wilayah asal yang tidak ditemukan di wilayah yang baru.
Terjadinya faktor pendiri ini bisa memberikan sumbangan terhadap frekuensi kelainan dan gangguan keturunan tertentu yang relatif tinggi terhadap hasil keturunan sejumlah kecil penghuni baru.
Jika hal ini terus terjadi dalam waktu yang panjang dengan varian yang adaptif, maka bisa muncul spesies baru yang berbeda dengan spesies asli.
2. Mengapa hanyutan genetik sangat berdampak pada populasi kecil, namun tidak terlalu berpengaruh pada populasi besar?
Baca Juga: Jawab Soal Aktivitas 3.8 tentang Teori Evolusi Darwin, Materi Biologi Kelas XII Kurikulum Merdeka
Jawaban: Hanyutan genetik sangat berdampak pada populasi kecil, tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap populasi besar,
Sebab, pada populasi kecil, distribusi perpindahan alel antarspesies lebih cepat terjadi melalui perkawinan acak.
Sehingga, jika hal ini terjadi waktu waktu tertentu, sifat yang akan diwariskan adalah sifat baru yang sangat berbeda dari sifat asal.
Sedangkan dalam populasi besar, hanyutan genetik cenderung tidak memberikan pengaruh atau pengaruh yang diberikan tidak terlihat.
Hal ini karena tingkat distribusi alel yang terjadi sangat rendah karena tingkat perkawinan acak yang lebih tinggi.
Nah, itulah pembahasan soal 3.18 tentang mikroevolusi yang dapat dijadikan sebagai referensi.
---
Sumber: Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XII karya Shilviana Dewi, dkk., Kemdikbudristek, Tahun 2022.
Yuk, tonton video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR