Sistem kepercayaan pada masyarakat praaksara terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
Istilah animisme berasal dari bahasa Latin, yaitu anima yang artinya roh.
Animisme diartikan sebagai suatu sistem kepercayaan yang memuja roh nenek moyang dan makhluk halus.
Karakteristik manusia purba yang menganut kepercayaan animisme adalah mereka selalu meminta sesuatu dan memohon perlindungan kepada roh nenek moyang.
Misalnya mereka meminta kesehatan, keselamatan, kesuburan, dan lain sebagainya.
Dinamisme secara harfiah berasal dari bahasa Inggris, yaitu dynamic yang artinya kekuatan, daya, atau dinamis.
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap mempunyai kekuatan supranatural, seperti batu besar dan pohon besar.
Nah, unsur dinamisme manusia purba lahir dari adanya ketergantungan manusia terhadap kekuatan lain yang ada di luar dirinya.
Manusia purba mempunyai banyak keterbatasan, sehingga mereka membutuhkan pertolongan dari benda-benda yang dianggap mampu memberi keselamatan.
Totemisme adalah sistem kepercayaan yang menganggap bahwa tumbuhan dan hewan tertentu mempunyai kekuatan supranatural.
Kekuatan inilah yang kemudian akan memberikan keselamatan atau malapetaka bagi penganutnya.
Baca Juga: 3 Corak Hidup Masyarakat Praaksara
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR