adjar.id - Perlawanan untuk mempertahankan Nusantara dari Belanda dilakukan di beberapa daerah termasuk di Aceh.
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda dikenal dengan Perang Aceh yang berlangsung tahun 1873 sampai 1904.
Perang Aceh terjadi sebagai serangkaian konflik yang muncul karena Belanda yang berambisi untuk menguasai Nusantara.
Nah, Perang Aceh merupakan perang paling berat dan terlama dalam perlawanan rakyat Indonesia melawan belanda, Adjarian.
Setelah berakhir di tahun 1904, Belanda kemudian membentuk Keresidenan Aceh yang menjadi wujud kontrol kolonial terhadap wilayah Aceh.
O iya, awal mula munculnya Perang Aceh ini karena keinginan Belanda untuk menguasai wilayah Kesultanan Aceh.
Lalu, siapa saja tokoh dalam Perang Aceh?
Yuk, simak pembahasannya!
"Perang Aceh merupakan bentuk perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda yang berlangsung selama 31 tahun."
Perang Aceh berlangsung selama kurang lebih tiga dekade antara rakyat Aceh dengan Belanda
Baca Juga: Jawab Soal Alasan Perang Aceh Berlangsung Begitu Lama
Perang ini kemudian memunculkan beberapa tokoh penting di antara kedua belah pihak.
Berikut tokoh Perang Aceh yang berasal dari Aceh, di antaranya:
1. Sultan Mahmud Syah
2. Sultan Muhammad Daud Syah
3. Panglima Polem
4. Teuku Umar
5. Teungku Cik di Tiro
6. Cut Nyak Dhien
7. Cut Meutia
Sementara tokoh Perang Aceh yang berasal dari Belanda, di antaranya:
1. J.H.R. Kohler
Baca Juga: Latar Belakang dan Periode Perang Aceh
2. Jan van Swieten
3. Johannes Pel
4. Karel van der Heijden
5. Henry Demmeni
6. Jan Jacob Karel de Moulin
7. Gotfriend van Daalen
8. Johan Cornelis van der Wijck
9. Johannes Benedictur van Heutsz
"Selama Perang Aceh, terdapat beberapa tokoh penting, baik dari rakyat Aceh maupun Belanda."
Belanda untuk memenangkan Perang Aceh menggunakan siasat berupa penyamaran Snouck Hurgronje ke pedalaman Aceh.
Baca Juga: Mengenal Kehidupan dan Perlawanan Sisingamangaraja XII terhadap Belanda
Tujuannya adalah untuk mengetahui titik lemah dari perjuangan rakyat Aceh, Adjarian.
Snouck Hurgronje menyamar selama dua tahun dan berhasil memberikan sejumlah usul kepada Belanda agar bisa mengalahkan Aceh.
Salah satu usulan dari Hurgronje adalah merebut hati rakyat Aceh dengan menunjukkan niat bagi kepada mereka.
Kemudian Belanda menerapkan hal tersebut dengan membangun sarana dan prasana di Aceh, seperti masjid, surau, jalan, dan lain sebagainya.
Hal ini yang membuat perlawanan rakyat Aceh semakin lama semakin melemah.
Berakhirnya Perang Aceh ditandai dengan adanya surat perjanjian tanda menyerah atau Traktat Pendek.
Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah dan Panglima Polem pada tahun 1903 menyerah setelah menerima tekanan luar biasa.
Akhirnya dengan adanya perjanjian penyerahan diri tersebut membuat seluruh wilayah Aceh berhasil dikuasai oleh Hindia Belanda.
Selain itu, Belanda juga membubarkan Kesultanan Aceh.
"Surat perjanjian tanda menyerah atau Traktat Pendek menjadi akhir dari Perang Aceh."
Adjarian, itulah penjelasan mengenai tokoh dan akhir perlawanan dari Perang Aceh antara rakyat Aceh dengan Belanda.
Coba Jawab! |
Kapan Perang Aceh terjadi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Edisi Revisi 2017 karya Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR