adjar.id - Pembentukan tata surya digambarkan oleh ahli melalui beberapa teori.
Tata Surya merujuk pada sebuah sistem tata surya yang terdiri dari Matahari, serta semua objek yang berada di bawah pengaruh gravitasinya.
Objek ini termasuk planet, bulan, asteroid, komet, dan debu antarplanet.
Istilah tata surya berasal dari bahasa Inggris, yaitu solar system karena mengorbit pada bintang induk atau matahari.
Nah, tata surya adalah suatu kumpulan benda langit yang terdiri atas bintang yang disebut dengan matahari berserta semua objek yang terikat oleh gravitasi.
Tata surya diartikan juga sebagai sistem astronomi yang kompleks yang terdiri dari Matahari, planet, bulan, asteroid, komet, dan berbagai objek lainnya yang saling berinteraksi.
Interaksi antara objek-objek tersebut terjadi melalui gaya gravitasi, Adjarian.
O iya, planet yang terdapat dalam tata surya terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Selain planet, terdapat juga berbagai satelit alami atau bulan yang mengorbit planet-planet tertentu.
Yuk, kita cari tahu teori pembentukan tata surya berikut ini!
"Tata surta mengorbit pusat Galaksi Bima Sakti yang memiliki kecepatan sekitar 515.000 mph."
Baca Juga: Mengenal Lapisan-Lapisan pada Matahari
Teori pembentukan tata surya terbagi menjadi empat bentuk, yaitu:
1. Hipotesis Nebula
Teori hipotesis nebula menyebutkan bahwa tata surya terjadi karena adanya penggumpalan atau kondensasi kabut.
Penggumpalan kabut ini berwujud campuran debu dan gas yang memiliki ukuran jauh lebih besar dari tata surya.
Berbagai materi banyak ditemui di alam semesta yang lama-kelamaan berotasi dan tidak dapat dilepaskan dari interaksi gaya gravitasi.
Pada teori ini, massa materi terkumpul di pusat yang karena putaran membuatnya semakin padat dan panas.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan terbentuknya protostar yang disebut sebagai kondensasi utama.
Teori hipotesis nebula pertama kali disampaikan oleh Emanuel Swedenborg di tahun 1734.
2. Vortex Model
Teori hipotesis kosmogoni modern pertama kali dikenalkan oleh Rene Descartes seorang filsuf matematika dari Prancis tahun 1642.
Baca Juga: 10 Galaksi Terbesar di Dunia, Ada yang 40 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti
Descartes menyatakan bahwa tata surya berasal dari awal partikel yang berputar mirip dengan pusaran air dengan orbit yang mendekati lingkaran.
Awal mula matahari berada di pusat dan calon planet berada di pusaran utama.
Sementara satelit terletak pada pusaran tambahan yang berada di sekitar pusaran calon planet.
3. Teori Bintang Ganda
Teori bintang ganda dikemukakan tahun 1930-an yang menjelaskan bahwa matahari awalnya adalah sistem bintang ganda.
Kemudian, pasangan dari matahari ini mengalami tabrakan dengan bintang lain.
Sisa ledakan dari pasangan matahari dengan bintang lain inilah yang membentuk planet.
4. Teori Pasang Surut
Teori pasang surut dikemukakan pertama kali oleh Geoges-Louis Leclerc Comte de Buffon.
Menurutnya, tata surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan komet.
Pada tahun 1917, teori ini kemudian diperbaiki oleh James Hopwood seorang astronom Inggris.
Baca Juga: Keistimewaan Planet Jupiter yang Menjadi Planet Terbesar dalam Tata Surya
Menurutnya, jika tata surya terbentuk karena melintasnya sebuah bintang yang dekat dengan matahari.
Sebagian dari matahari tersebut kemudian tersedot dan terlempar ke luar yang kemudian membentuk planet.
"Teori pembentukan tata surya, di antaranya teori hipotesis nebula, vortex model, teori bintang ganda, dan teori pasang surut."
Nah, itu tadi Adjarian, empat teori tentang pembentukan tata surya hingga terjadi seperti saat ini.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan tata surya? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk Kelas X SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR