Teori pembentukan tata surya terbagi menjadi empat bentuk, yaitu:
1. Hipotesis Nebula
Teori hipotesis nebula menyebutkan bahwa tata surya terjadi karena adanya penggumpalan atau kondensasi kabut.
Penggumpalan kabut ini berwujud campuran debu dan gas yang memiliki ukuran jauh lebih besar dari tata surya.
Berbagai materi banyak ditemui di alam semesta yang lama-kelamaan berotasi dan tidak dapat dilepaskan dari interaksi gaya gravitasi.
Pada teori ini, massa materi terkumpul di pusat yang karena putaran membuatnya semakin padat dan panas.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan terbentuknya protostar yang disebut sebagai kondensasi utama.
Teori hipotesis nebula pertama kali disampaikan oleh Emanuel Swedenborg di tahun 1734.
2. Vortex Model
Teori hipotesis kosmogoni modern pertama kali dikenalkan oleh Rene Descartes seorang filsuf matematika dari Prancis tahun 1642.
Baca Juga: 10 Galaksi Terbesar di Dunia, Ada yang 40 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti
Descartes menyatakan bahwa tata surya berasal dari awal partikel yang berputar mirip dengan pusaran air dengan orbit yang mendekati lingkaran.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR