Sel albumin adalah sel yang ditemukan pada tumbuhan Gymnospermae. Sel-sel albumin terdiri dari sel-sel jari-jari empulur dan parenkim buluh tapis yang mengandung banyak zat putih telur (albumin).
Seperti sel pengiring, sel albumin memiliki fungsi dalam transportasi zat makanan pada floem.
Floem memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dengan adanya sistem transportasi zat makanan yang efisien melalui floem, tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme, pertumbuhan jaringan, produksi bunga dan buah, serta penyembuhan luka.
Transportasi zat makanan dalam floem terjadi melalui proses yang disebut translokasi. Translokasi terjadi secara aktif, yaitu melawan gradien konsentrasi, dan dibantu oleh tekanan hidrostatis yang dihasilkan oleh sumber-sumber makanan.
Zat makanan dipompa ke dalam unsur tapis floem dan bergerak melalui sel pengiring menuju daerah yang membutuhkan.
Proses ini melibatkan kerja sistem "source-sink" dalam tumbuhan, di mana daun berperan sebagai sumber utama zat makanan, sedangkan bagian tubuh lainnya menjadi "sink" yang membutuhkan pasokan makanan.
Seperti jaringan lainnya, floem juga dapat terpengaruh oleh penyakit dan gangguan tertentu.
Salah satu contohnya adalah penyakit hawar floem yang disebabkan oleh patogen tertentu.
Penyakit ini dapat mengganggu fungsi normal floem dalam mengangkut zat makanan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tumbuhan.
Selain itu, adanya gangguan lingkungan seperti kondisi tanah yang tidak optimal, kekeringan, atau serangan hama juga dapat menghambat atau mengganggu aliran zat makanan dalam floem.
Baca Juga: Mapel Biologi Kelas XI: Struktur Akar, Mengenal Anatomi dan Morfologi Akar dalam Tumbuhan
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR