adjar.id - Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam yang ada di Pulau Jawa.
Kerajaan Banten pernah menjadi penguasa jalur perdagangan dan pelayaran, Adjarian.
Posisinya yang strategis di ujung barat Pulau Jawa menjadi salah satu faktor kemajuan Kerajaan Banten.
O iya, ibu kota dari Kerajaan Banten adalah Sorosowan, Banten Lama, Kota Serang.
Kerajaan Banten sendiri didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati pada abad ke-16 Masehi.
Meski mendirikan Kerajaan Banten, Syarif Hidayatullah tidak menjadi raja pertama Kerajaan Banten.
Raja pertama Kerajaan Banteng adalah Sultan Maulana Hasanuddin yang berkuasa sejak tahun 1552 sampai 1570 M.
Sementara masa kejayaan Kerajaan Banten berada pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa di tahun 1651 M.
Sultan Ageng berhasil memajukan kekuasan politik dan angkatan perang Kerajaan Banten hingga berani menyerang VOC di Batavia.
Nah, berikut kehidupan sosial dan ekonomi Kerajaan Banten.
"Kerajaan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, tetapi raja pertamanya adalah anak kedua Sunan Gunung Jati, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin."
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Banten, Salah Satunya Masjid Agung Banten
Setelah menjadi raja, Sultan Maulana Hasanuddin ingin melanjutkan cita-cita ayahnya untuk meluaskan pengaruh Islam di tanah Banten.
Bahkan pada pemerintahannya, Banten memiliki peranan penting dalam penyebaran Islam di wilayah Nusantara.
Banten memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di wilayah Jawa Barat, Jakarta, Sumatra Selatan, dan Lampung.
Menurut catatan sejarah, sultan yang berkuasa di Banten masih menjadi keturunan Nabi Muhammad.
Hal ini yang membuat agama Islam benar-benar dapat menjadi pedoman bagi rakyat Kerajaan Banten.
Walaupun ajaran Islam memberikan pengaruh dalam aspek kehidupan, masyarakat di sana sudah menjalankan praktik toleransi kepada pemeluk agama lain.
Terlebih bagi orang-orang yang berasal dari Tiongkok, Arab, India, dan Jawa yang menetap di Banten.
Salah satu bukti tingginya toleransi beragama adalah pada masa pemerintahan Kesultanan Banten dengan dibangunkannya Klenteng di pelabuhan Banten tahun 1673 M.
Pada pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, kehidupan sosial masyarakat banten semakin makmur.
Hal ini karena sultan sangat memerhatikan kesejahteraan rakyat Kerajaan Banten, Adjarian.
Salah satu cara Sultan Ageng memerhatikan kesejahteraan rakyatnya adalah dengan menerapkan sistem perdagangan bebas.
Baca Juga: Sejarah Kesultanan Banten dan Daftar Raja yang Pernah Memerintah
"Kehidupan sosial di Kerajaan Banten sangat mengedepankan toleransi dan kesejahteraan dalam kehidupan rakyatnya."
Kerajaan Banten dikenal sebagai penghasil rempah-rempah berupa lada.
Bahkan lada menjadi komoditas perdagangan bagi Kerajaan Banten.
Saat berada di bawah pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, komoditas tersebut benar-benar dimanfaatkan.
Sultan Maulana Hasanuddin mengembangkan Banten menjadi bandar perdagangan yang besar.
Adanya jaringan perdagangan lokal Banten juga menjadi awal sejarah perdagangan yang menjadikan Banten sebagai pusat perdagangan.
Komoditas perdagangan yang beragam dibanding perdagangan internasional membuat para pedagang dari barat dan timur Nusantara berkumpul di Teluk Banten.
Setelah menggantikan Maulana Hasanuddin, Sultan Maulana Yusuf yang berkuasa mengembangkan sektor pertanian.
Sektor pertanian ini dikembangkan oleh Sultan Maulana Yusuf untuk mendukung perekonomian rakyat.
"Rempah-rempah menjadikan Kerajaan Banten sebagai pusat perdagangan saat itu."
Nah, itulah kehidupan sosial dan ekonomi Kerajaan Banten.
Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Demak, Salah Satunya Masjid Agung Demak
Coba Jawab! |
Siapa raja pertama dari Kerajaan Banten? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Yuk, tonton video ini!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR