Agar dapat mengetahui penyebab bias sejarah, menurut Stanford harus lebih dahulu memahami elemen-elemen sejarah.
Elemen sejarah ini terbagi menjadi dua, yaitu elemen yang terlihat dan elemen yang tidak terlihat.
Selain itu, menurut Stanford konstruksi sejarah tidak hanya berasal dari bukti sejarah.
Akan tetapi juga bisa berasal dari penafsiran kepada bukti sebelumnya, seperti yang terdapat pada karya sejarah yang sudah ada dan keyakinan umum.
Konstruksi sejarah juga bisa bersumber dari sejarah dari hasil kerja sejarawan yang ada saat mereka melakukan aktivitasnya.
Maka dari itu, terdapat bias sejarah pribadi dan tujuannya berbeda-beda dari mereka yang menuliskan historiografi.
O iya, bias sejarah juga bisa terjadi karena pengamatan yang dilakukan oleh sejarawan belum pasti identik dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Ada juga kemungkinan pengamatan yang dilakukan hanya menjelaskan apa yang diingatnya saja dan ditambah dengan sudut pandang pribadi.
Jadi, pengamatan yang dilakukan tidak sepenuhnya berasal dari fakta-fakta dan temuan data di lapangan.
"Munculnya bias sejarah disebabkan oleh kemampuan sejarawan dalam menafsirkan peristiwa tertentu."
Contoh bias sejarah yang ada di Indonesia adalah tentang Surat Perintah Sebelas Maret atau dikenal dengan Supersemar.
Baca Juga: Cara Melakukan Penelitian Sejarah, Materi IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR