adjar.id - Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 12 edisi revisi 2018, terdapat soal Tugas Kelompok 1.1 di halaman 20.
Pada soal tersebut kita diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dari teks "Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib belajar 12 Tahun" yang termasuk hak dan kewajiban warga negara.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut yang bisa menjadi referensi, Adjarian.
Pelanggaran hak warga negara dapat terjadi saat warga negara tidak mendapatkan atau menikmati haknya sesuai undang-undang yang berlaku.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari pengingkaran atau pelalaian terhadap kewajiban, baik oleh pemerintah maupun warga negara itu sendiri.
Maka dari itu, pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Karena pada dasarnya hak dan kewajiban warga negara tidak bisa dipisahkan sebab kewajiban muncul karena adanya hak dan begitu juga sebaliknya.
Yuk, sekarang simak pembahasan soal Tugas Kelompok 1.1 dari teks "Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib belajar 12 Tahun" berikut ini!
Tugas Kelompok 1.1 Teks 'Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib Belajar 12 Tahun'
1. Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah?
Jawaban: Faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah karena biaya sekolah yang relatif mahal, terutama jenjang tinggi.
Baca Juga: Pihak yang Berperan dalam Pencegahan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Jika faktor ekonomi seseorang tidak dapat mencukupi, maka risiko seseorang untuk putus sekolah akan semakin tinggi.
Selain itu, putus juga juga bisa terjadi karena anak-anak yang lebih memilih bekerja demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
2. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan ketidaksesuaian dari sila ke berapa? Berikan alasannya!
Jawaban: Kasus putus sekolah tidak sesuai dengan sila kelima dalam Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan yang dimaksud dalam sila kelima tersebut artinya semua masyarakat Indonesia memiliki keadilan sosial yang terjamin.
Termasuk di dalamnya hak untuk mendapatkan pendidikan dari negara.
3. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab meningkatnya angka putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor tersebut?
Jawaban: Faktor lain yang menyebabkan meningkatnya angka putus sekolah selain faktor ekonomi, yaitu faktor keluarga dan lingkungan.
Jika seseorang mempunyai keluarga dan lingkungan yang kurang mendukung atau kurang baik, maka akan memengaruhi keinginan orang tersebut untuk sekolah.
Contoh dari lingkungan yang kurang mendukung adalah lingkungan yang tidak mendukung berkembangkan pendidikan anak dan yang mutu pendidikannya rendah.
4. Pada saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi permasalahan ini, di antaranya dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya.
Baca Juga: Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban di Sekolah
Menurut Anda, apakah upaya pemerintah tersebut sudah berhasil? Kemukakan indikator keberhasilannya.
Jawaban: Berbagai kebijakan yang sudah di keluarkan pemerintah sebagian sudah dapat menurunkan angka putus sekolah.
Akan tetapi, angka putus sekolah di Indonesia masih sangat tinggi jika dilihat dari data statistik penduduk.
Hal ini terlihat dari hanya delapan persen anak Indonesia yang selesai di sekolah menengah pertama atau SMP.
Akan tetapi sejumlah siswa tersebut malah tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
5. Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini? Apa saja peran yang bisa ditampilkannya?
Jawaban: Meningkatnya angka putus sekolah merupakan tanggung jawab dari seluruh elemen dalam masyarakat.
Keluarga juga bertanggungjawab dan harus memberikan dukungan bagi anak-anaknya untuk menyelesaikan sekolahnya.
Bentuk dukungan yang diberikan keluarga ini bisa berupa dukungan dana ataupun moral.
Selain itu, masyarakat umum juga berperan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk mengikuti pendidikan.
6. Apa solusi yang Anda ajukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana strateginya supaya solusi itu berhasil?
Baca Juga: Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban di Lingkungan Masyarakat
Jawaban: Solusi untuk mengatasi angka putus sekolah yang meningkat adalah dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan orang tua tentang pentingnya pendidikan.
Setelah itu, keluarga bisa memberikan dukungan melalui pendanaan pendidikan bagi anak-anaknya.
7. Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di daerahmu. Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?
Jawaban: Salah satu kasus pelanggaran hak warga negara di daerah sekitar adalah adanya kasus mempekerjakan anak di bawah umur, yaitu di bawah 18 tahun.
Pada dasarnya, hak anak adalah untuk mendapatkan pendidikan dan kewajiban untuk belajar.
Sehingga, hal tersebut termasuk bentuk pelanggaran hak bagi anak.
Nah, itu tadi pembahasan soal Tugas Kelompok 1.1 dari teks "Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib belajar 12 Tahun".
---
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Edisi Revisi 2018 Karya Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli.
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR