adjar.id - Islam termasuk agama yang cepat berkembang di lingkungan masyarakat Indonesia.
Meski bukan agama pertama di Indonesia, agama Islam menjadi agama yang paling banyak pemeluknya di Indonesia sampai saat ini.
Pada buku Sejarah Indonesia kelas 10 SMA edisi revisi 2017, terdapat satu soal dalam Uji Kompetensi di halaman 175.
Dalam soal tersebut, kita diminta menjelaskan mengapa Islam lebih cepat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut yang bisa menjadi referensi, Adjarian.
Masuknya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh beberapa penyebab, seperti kegiatan perdagangan, pernikahan, kesenian, tasawuf, dan lain sebagainya.
Menurut sejarawan, Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Hal itu didasarkan atas catatan zaman Dinasti Tang.
Hal ini diperkuat dengan adanya interaksi perdagangan antara Kerajaan Sriwijaya dengan para pedagang Islam yang berasal dari Persia dan Arab.
Meski begitu, proses penyebaran agama Islam baru terjadi pada abad ke-12 yang diperkenalkan oleh para pedagang dari Arab.
Peran para ulama dan wali songo juga penting dalam proses penyebaran Islam di wilayah Indonesia pada saat itu.
Yuk, sekarang kita simak pembahasan soal seputar alasan mengapa agama Islam lebih cepat diterima oleh masyarakat Indonesia!
Baca Juga: 5 Saluran dalam Perkembangan Islam di Nusantara
Ada beberapa alasan mengapa agama Islam lebih cepat diterima oleh masyarakat di Indonesia, yaitu:
1. Tidak Ada Sistem Kasta
Islam masuk setelah berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia.
Nah, yang membedakan Islam dengan Hindu-Buddha adalah tidak adanya sistem kasta dalam masyarakatnya.
Dalam Islam, semua manusia sama di hadapan Allah Swt., yang membedakan hanya amalan perbuatan masing-masing.
Sebelum Islam masuk, penduduk Indonesia masih mempercayai perbedaan kelas sosial, di mana ada masyarakat yang tingkatannya tinggi dan ada juga yang rendah.
Saat Islam mulai menyebar di Indonesia, Islam membawa ajaran yang mengedepankan kesamaan derajat bagi setiap manusia.
Hal ini menarik minat penduduk Indonesia pada saat itu yang akhirnya memilih masuk Islam.
2. Ajaran Islam Sederhana
Para pendakwah Islam di Indonesia mengajarkan Islam kepada masyarakat dengan cara yang mudah dipahami.
Tidak hanya tentang teori tetapi juga memberikan contoh yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 5 Tradisi Islam di Nusantara, Salah Satunya Tradisi Sekaten
Selain itu, proses penyebaran Islam juga dilakukan dengan tidak mengancam masyarakat. Namun, dilakukan dengan penuh kedamaian dan perasaan senang.
Pengenalan kesederhanaan dalam agama Islam inilah yang membuat Islam lebih cepat diterima oleh masyarakat.
3. Kemudahan untuk Masuk Islam
Agar seseorang dapat masuk ke agama Islam, syarat yang diperlukan masyarakat tidaklah sulit.
Masyarakat tidak perlu melakukan serangkaian upacara yang memerlukan biaya mahal.
Syarat untuk masuk Islam adalah dengan cara mengucapkan kalimat syahadat.
Jika seseorang sudah mengucapkan kalimat syahadat, maka orang tersebut sudah dianggap masuk dan memeluk Islam.
Kemudahan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia saat itu.
4. Ajaran yang Tidak Memaksa
Ajaran Islam tidak memaksa bagi orang lain. Artinya setiap orang mempunyai kebabasan untuk memilih dan mempercayai agamanya sendiri-sendiri.
Adanya sikap toleransi yang dimiliki oleh agama Islam dalam beragama membuat masyarakat tertarik untuk belajar dan memeluk Islam.
Baca Juga: 5 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia, Salah Satunya Samudera Pasai
5. Pelaksanaan Ibadah yang Sederhana
Dalam Islam, proses pelaksanaan ibadah juga sangat sederhana dan tidak memerlukan biaya mahal.
Sehingga, masyarakat tidak merasa terbebani jika ingin melaksanakan ibadah dalam Islam.
Hal inilah yang membuat Islam cepat diterima dalam kehidupan masyarakat saat itu.
Nah, itulah pembahasan soal seputar alasan agama Islam lebih cepat diterima oleh masyarakat Indonesia.
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR