adjar.id - Dalam buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII, terdapat satu soal pada bagian esai Uji Kemampuan Bab 5 di halaman 146.
Pada soal tersebut, kita diminta untuk menjelaskan perbedaan mendasar antara wilayah formal dan fungsional.
Artikel ini akan membahas soal tersebut yang bisa menjadi referensi.
Wilayah formal dan fungsional merupakan dua jenis wilayah secara umum, Adjarian.
Wilayah adalah suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan suatu keragaman.
Sehingga, dapat dengan jelas dibedakan dari wilayah-wilayah lain di daerah sekitarnya.
Secara umum, wilayah dapat diartikan sebagai batasan ruang yang memiliki ciri khas tersendiri.
Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam, ekonomi, demografi, dan sosia-budaya.
Nah, wilayah mengacu kepada unit geografis yang mempunyai batasan-batasa tertentu.
Wilayah dapat juga diartikan sebagai adanya penekanan antara hubungan manusia dengan sumber daya di dalamnya.
Yuk, simak pembahasan soal perbedaan antara wilayah formal dan fungsional berikut ini!
Baca Juga: 4 Kawasan Pengembangan Kota Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Pengertian Wilayah Formal
Adjarian, wilayah formal adalah sebagian besar permukaan bumi atau wilayah geografis yang mempunyai keseragaman kriteria tertentu.
Keseragaman di sini artinya memiliki sifat yang homogen.
Keseragaman tersebut bisa dilihat dari berbagai kriteria fisik pada suatu wilayah, baik alam maupun sosial budaya yang sama.
Nah, kesamaan inilah yang membuat wilayah formal sering disebut dengan wilayah seragam.
Wilayah formal ini meliputi iklim, budaya, vegetasi, sampai ekonomi.
Contohnya, seperti wilayah-wilayah di Pulau Jawa yang mempunyai kesamaan iklim, yaitu beriklim tropis.
Pengertian Wilayah Fungsional
WIlayah fungsional adalah suatu wilayah yang terbentuk karena adanya aturan dari pusat kegiatan yang dihubungkan dengan garis melingkar.
Artinya, pembagian wilayah ini memperlihatkan adanya kesamaan fungsional dalam beberapa kriteria.
Wilayah fungsional lebih menekankan pada hubungan atau keterkaitan antarpusat kegiatan di beberapa kawasan.
Baca Juga: 3 Teori Interaksi Keruangan dalam Ilmu Geografi
Sehingga dapat dikatakan muncul ketergantungan di antara wilayah-wilayah tersebut.
O iya, wilayah fungsional ini memiliki sifat yang lebih dinamis dan heterogen dibandingkan dengan wilayah formal.
Contoh wilayah fungsional adalah hubungan antara kota dan desa yang keduanya saling membutuhkan.
Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional
Berikut ini beberapa perbedaan dari wilayah formal dan fungsional:
1. Perbedaan Sifat
Sifat wilayah formal lebih homogen, sementara wilayah fungsional bersifat heterogen.
Selain itu wilayah formal bersifat statis dan pasir karena menyangkut segala yang yang sifatnya dapat berubah-ubah.
Sedangkan wilayah fungsional sifatnya aktif dan dinamis, karena menyangkut dengan kehidupan sosial manusia.
2. Perbedaan Ciri
Wilayah formal mempunyai ciri fisik yang bisa dilihat dengan jelas.
Baca Juga: Karakteristik Sosial Masyarakat Desa Menurut Soerjono Soekanto
Berbanding terbalik dengan wilayah fungsional yang memiliki ciri yang sulit diketahui.
3. Perbedaan Hubungan Ketergantungan
Pada wilayah formal, sifat ketergantungannya tida bisa terlihat dengan jelas.
Berbeda dengan wilayah fungsional yang sifat ketergantungannya dapat terlihat jelas.
Nah, itulah pembahasan soal perbedaan antara wilayah formal dan fungsional, Adjarian.
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Karya Bambang Utoyo.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR