Sehingga dapat dikatakan muncul ketergantungan di antara wilayah-wilayah tersebut.
O iya, wilayah fungsional ini memiliki sifat yang lebih dinamis dan heterogen dibandingkan dengan wilayah formal.
Contoh wilayah fungsional adalah hubungan antara kota dan desa yang keduanya saling membutuhkan.
Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional
Berikut ini beberapa perbedaan dari wilayah formal dan fungsional:
1. Perbedaan Sifat
Sifat wilayah formal lebih homogen, sementara wilayah fungsional bersifat heterogen.
Selain itu wilayah formal bersifat statis dan pasir karena menyangkut segala yang yang sifatnya dapat berubah-ubah.
Sedangkan wilayah fungsional sifatnya aktif dan dinamis, karena menyangkut dengan kehidupan sosial manusia.
2. Perbedaan Ciri
Wilayah formal mempunyai ciri fisik yang bisa dilihat dengan jelas.
Baca Juga: Karakteristik Sosial Masyarakat Desa Menurut Soerjono Soekanto
Berbanding terbalik dengan wilayah fungsional yang memiliki ciri yang sulit diketahui.
3. Perbedaan Hubungan Ketergantungan
Pada wilayah formal, sifat ketergantungannya tida bisa terlihat dengan jelas.
Berbeda dengan wilayah fungsional yang sifat ketergantungannya dapat terlihat jelas.
Nah, itulah pembahasan soal perbedaan antara wilayah formal dan fungsional, Adjarian.
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Karya Bambang Utoyo.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR