adjar.id - Ada beberapa sifat pengendalian sosial.
Pengendalian sosial penting dilakukan di masyarakat untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial.
Dalam kehidupan masyarakat, tak jarang terjadi kasus penyimpangan, seperti pencurian, perampokan, dan sebagainya.
Nah, pengendalian sosial atau social control adalah bentuk pengawasan bagi perilaku masyarakat agar terhindar dari kekacauan yang diciptakan oleh anggota masyarakat sendiri, Adjarian.
Pengendalian sosial biasanya terjadi jika masyarakat sudah mampu menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan peran mereka masing-masing.
Menurut Peter L. Berger, pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang.
Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, pengendalian sosial adalah mekanisme untuk mengarahkan anggota masyarakat dalam melaksanakan nilai dan norma sosial yang berlaku.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dan berupaya untuk mengurangi bahkan menghilangkan penyimpangan tersebut.
Salah satu ciri pengendalian sosial adalah bertujuan untuk keserasian antara stabilitas dengan perubahan di masyarakat.
Nah, sifat pengendalian sosial diklasifikasikan dalam dua jenis. Berikut uraiannya.
"Pengendalian sosial bisa diartikan sebagai metode pengawasan terhadap masyarakat, sehingga perilaku masyarakat sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku."
Baca Juga: Peran dan Fungsi Lembaga Sosial dalam Pengendalian Sosial Masyarakat
Sifat pengendalian sosial diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan waktu pelaksanaannya dan berdasarkan caranya.
Memahami sifat pengendalian sosial dapat membantu kita dalam memberikan analisis lebih lanjut mengenai perilaku penyimpangan yang terjadi di masyarakat.
Adjarian, berdasarkan waktu pelaksanaannya, sifat pengendalian sosial terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pengendalian bersifat preventif adalah semua bentuk usaha yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.
Jadi, sifat preventif ini termasuk semua bentuk pencegahan agar kemungkinan terjadinya pelanggaran bisa diminimalisir.
Misalnya, adanya sosialisasi tentang pentingnya penggunaan helm saat mengendarai motor agar tidak melanggar aturan tersebut ketika berkendara.
Pengendalian bersifat represif adalah bentuk usaha yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran.
Tujuannya untuk mengembalikan keserasian yang terganggu akibat penyimpangan yang sudah terjadi.
Nah, biasanya bentuk pengendalian ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada pelaku penyimpangan.
Baca Juga: Lembaga Pengendalian Sosial dalam Masyarakat
Misalnya, pelanggar lalu lintas diberi surat tilang dan harus membayar denda.
Pengendalian sosial gabungan adalah gabungan dari dua sifat, yaitu preventif dan represif.
Fenomena ini biasanya dilihat di masyarakat, seperti adanya peraturan tentang penggunaan helm, tetapi masih banyak pengendara yang tidak menggunakan helm.
"Berdasarkan waktu pelaksanaannya, sifat pengendalian sosial meliputi bersifat preventif, represif, dan gabungan."
Berdasarkan caranya, sifat pengendalian sosial terbagi menjadi dua, yaitu:
Persuasif adalah pengendalian sosial yang dilakukan tidak menggunakan kekerasan atau paksaan.
Warga masyarakat dibimbing agar berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku.
Biasanya pengendalian sosial ini dilakukan saat masyarakat mendapatkan ketenteraman dan kedamaian dalam kehidupan.
Nah, langkah persuasif ini adalah langkah yang dapat ditempuh oleh banyak lembaga sebagai usaha untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan sosial.
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Mengenai Pengendalian Sosial dalam Sosiologi
Koersif adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan kekerasan atau paksaan.
Cara-cara seperti ini dapat memunculkan dampak negatif warga masyarakat yang secara langsung dan tidak langsung tidak menyetujui cara pengendalian sosial dengan kekerasan.
Koersif ini dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:
a. Kompulsi, yaitu keadaan yang sengaja diciptakan sehingga seseorang terpaksa menaati aturan dan menghasilkan kepatuhan yang bersifat tidak langsung.
b. Pervasi, yaitu suatu cara pengenalan yang dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, sehingga mampu mengubah kesadaran manusia untuk memperbaiki sikap dan perbuatannya menjadi lebih baik.
"Berdasarkan caranya, sifat pengendalian sosial terbagi menjadi persuasif dan koersif."
Nah, itulah klasifikasi sifat pengendalian sosial yang terbagi berdasarkan waktu pelaksanaan dan berdasarkan caranya.
Coba Jawab! |
Apa saja jenis pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaannya? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber : Buku Sosiologi Kontekstual untuk SMA & MA Kelas X Karya Atik Catur Budiati.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR