adjar.id - Adjarian, sudah tahu tentang teori pusat pertumbuhan?
Dalam suatu wilayah yang luas, terdapat sebuah wilayah yang dijadikan sebagai pusat pembangunan.
Keberadaan dari wilayah ini bisa memberikan pengaruh terhadap wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
Nah, wilayah seperti itulah yang dikenal sebagai pusat pertumbuhan.
Selain wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan, suatu wilayah juga dapat disebut sebagai wilayah berkembang.
Kedua wilayah tersebut saling berkaitan dalam memenuhi kebutuhan di wilayah masing-masing, lo.
O iya, pusat pertumbuhan sendiri bisa diartikan sebagai suatu kawasan yang mengalami perkembangan pesat.
Hal inilah yang membuat wilayah pusat pertumbuhan dijadikan sebagai pengembangan bagi wilayah-wilayah di sekitarnya.
Kemajuan yang terjadi di pusat pertumbuhan akan mendorong perkembangan wilayah disekelilingnya yang disebut dengan spread effect.
Yuk, simak dua teori pusat pertumbuhan berikut ini!
"Pusat pertumbuhan merupakan wilayah dengan pertumbuhan yang sangat pesat dibanding wilayah-wilayah disekitarnya."
Baca Juga: Faktor Penentu Pusat Pertumbuhan dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Teori Pusat Pertumbuhan
Adjarian, terdapat dua teori yang menjelaskan tentang pusat pertumbuhan, yaitu:
1. Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral pertama kali dikemukakan oleh tokoh geografi dari Jerman bernama Walter Christaller.
Christaller mengadakan sebuah studi pola persebaran pemukiman, desa, dan kota-kota yang berbeda ukuran serta luasnya.
Teori Christaller ini kemudian diperkuat oleh ahli ekonomi asal Jerman bernama August Losch.
Teori tempat sentral ini menjelaskan bagaimana berbagai pola dari industri yang berbeda-beda terpadu membentuk sistem regional kota-kota.
Pada teori tempat sentral ini dibuat model dengan perusahaan-perusahaan yang berorientasi kepada pasar.
Maksudnya perusahaan tersebut mendasarkan keputusan lokasinya hanya untuk kemudahan bagi akses konsumen.
Menurut teori tempat sentral, sebuah pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk letaknya harus pada lokasi sentral.
Lokasi sentral adalah suatu wilayah yang memungkinkan terjadinya partisipasi penduduk dalam jumlah yang maksimal.
Baca Juga: Perubahan Akibat Interaksi Antarruang
Berdasarkan jenisnya, hierarki tempat sentral dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
- Tempat sentral yang berhierarki tiga, yaitu pusat perlayanan berupa pasar yang selalu menyediakan barang konsumsi bagi penduduk yang tinggal di daerah sekitarnya.
- Tempat sentral yang berhierarki empat, yaitu suatu wilayah dan wilayah sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral dengan memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang efisien.
- Tempat sentral yang berhierarki tujuh, yaitu tempat sentral yang memengaruhi seluruh bagian wilayah sekitarnya.
"Teori tempat sentral ini menjelaskan pola industri yang membentuk suatu sistem regional kota-kota."
2. Teori Kutub Pertumbuhan
Teori kutub pertumbuhan sering juga dinamakan sebagai teori pusat-pusat pertumbuhan.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Perrouz pada tahun 1955 dengan melakukan pengamatan terhadap berbagai proses pembangunan.
Menurutnya, pada kenyatannya proses pembangunan di mana pun adanya bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak.
Tetapi muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lainnya.
Tempat-tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan inilah yang disebut sebagai pusat atau kutub pertumbuhan, Adjarian.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Teori Mengenai Pusat-Pusat Pertumbuhan Wilayah
Dari wilayah kutub pertumbuhan ini, proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah di sekitarnya.
Dengan kata lain, kutub pertumbuhan dapat memberikan dampak bagi wilayah di sekitarnya.
"Teori kutub pertumbuhan menjelaskan bahwa proses pembangunan terjadi di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dengan intensitas berbeda-beda."
Nah, itulah Adjarian, dua teori pusat pertumbuhan, yaitu teori tempat sentral dan teori kutub pertumbuhan.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan teori tempat sentral? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Karya Bambang Utoyo.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR