Berdasarkan jenisnya, hierarki tempat sentral dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
- Tempat sentral yang berhierarki tiga, yaitu pusat perlayanan berupa pasar yang selalu menyediakan barang konsumsi bagi penduduk yang tinggal di daerah sekitarnya.
- Tempat sentral yang berhierarki empat, yaitu suatu wilayah dan wilayah sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral dengan memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang efisien.
- Tempat sentral yang berhierarki tujuh, yaitu tempat sentral yang memengaruhi seluruh bagian wilayah sekitarnya.
"Teori tempat sentral ini menjelaskan pola industri yang membentuk suatu sistem regional kota-kota."
2. Teori Kutub Pertumbuhan
Teori kutub pertumbuhan sering juga dinamakan sebagai teori pusat-pusat pertumbuhan.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Perrouz pada tahun 1955 dengan melakukan pengamatan terhadap berbagai proses pembangunan.
Menurutnya, pada kenyatannya proses pembangunan di mana pun adanya bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak.
Tetapi muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lainnya.
Tempat-tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan inilah yang disebut sebagai pusat atau kutub pertumbuhan, Adjarian.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Teori Mengenai Pusat-Pusat Pertumbuhan Wilayah
Dari wilayah kutub pertumbuhan ini, proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah di sekitarnya.
Dengan kata lain, kutub pertumbuhan dapat memberikan dampak bagi wilayah di sekitarnya.
"Teori kutub pertumbuhan menjelaskan bahwa proses pembangunan terjadi di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dengan intensitas berbeda-beda."
Nah, itulah Adjarian, dua teori pusat pertumbuhan, yaitu teori tempat sentral dan teori kutub pertumbuhan.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan teori tempat sentral? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Karya Bambang Utoyo.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR