adjar.id – Desentralisasi dan sentralisasi merupakan sistem pengelolaan pemerintahan di tingkat nasional dan daerah.
Meski keduanya sama-sama sebagai sistem pengelolaan pemerintahan, kedua sistem ini tetap memiliki beberapa perbedaan, Adjarian.
Desentralisasi adalah pembagian dan pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada badan atau lembaga pemerintahan daerah.
Jadi, dalam sistem desentralisasi, pengelolaan pemerintahan dilakukan dengan cara membagi wewenang kepada beberapa pihak.
Tujuannya adalah agar urusan-urusan dapat beralih kepada daerah dan menjadi wewenang serta tanggung jawab pemerintah daerah.
Sementara sentralisasi adalah sistem pengelolaan pemerintahan yang memusatkan wewenangnya pada satu pihak saja.
Melansir dari Kompas.com, dalam sentralisasi seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat, Adjarian.
Penerapan sistem sentralisasi ini pernah diterapkan di Indonesia sebelum adanya kebijakan otonomi daerah.
Lalu, apa saja perbedaan desentralisasi dan sentralisasi dalam pemerintahan?
Yuk, simak pembahasan berikut ini!
“Desentralisasi dan sentralisasi adalah sistem pengelolaan pemerintahan pada tingkat pusat dan daerah.”
Baca Juga: Asas dan Tujuan Desentralisasi
Beberapa perbedaan desentralisasi dan sentralisasi, yaitu:
1. Perbedaan Struktur Organisasi
Perbedaan desentralisasi dan sentralisasi bisa dilihat dari ukuran struktur organisasi yang berbeda.
Penerapan desentralisasi membuat terjadinya pelimpahan sebagian kekuasaan kepada pemerintah daerah.
Hal ini membuat ukuran struktur organisasi negara menjadi lebih menyebar dan besar.
Sementara saat penerapan sentralisasi, segala kekuasaan di tangan penguasa dalam hal pengambilan keputusan, sehingga ukuran organisasi menjadi lebih kecil dan terpusat.
2. Perbedaan Kewenangan
Pada penerapan desentralisasi, kewenangannya dibagi kepada beberapa pihak, biasanya kepada pemerintah daerah atau lembaga daerah.
Sementara dalam sentralisasi, kewenangan dan pengelolaan pemerintahan terpusat di satu pihak saja, yaitu pemerintah pusat.
3. Perbedaan Pemegang Kekuasaan
Dalam penerapan desentralisasi, pemegang kekuasaan dalam hal pengambilan keputusan mengenai rumah tangga di daerahnya adalah hak dari pemerintah daerah.
Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Sistem Desentralisasi dan Sentralisasi, Materi PPKn Kelas VIII
Sementara dalam penerapan sentralisasi pemerintah pusat memegang kekuasan untuk menentukan keputusan di tingkat pusat dan daerah.
4. Perbedaan Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari desentralisasi dan sentralisasi juga memiliki perbedaan, Adjarian.
Pada penerapan desentralisasi, ruang lingkupnya lebih kecil yaitu hanya wilayah suatu daerah tertentu saja.
Akan tetapi, dalam penerapan sentralisasi ruang lingkupnya begitu besar, yaitu mencakup seluruh wilayah negara.
Asas sentralisasi masih digunakan terutama untuk pengambilan keputusan di bidang ekonomi negara serta pertahanan dan kemanan negara.
5. Perbedaan Pembangunan Daerah
Dalam asas desentralisasi, kemajuan pembangunan di daerah sangat meningkat karena daerah bisa memaksimalkan potensi sumber dayanya dalam melaksanakan pembangunan.
Pembangunan yang terjadi di daerah ini nantinya akan berdampak positif bagi kemajuan pembangunan negara.
Sementara pada penerapan asas sentralisasi, terjadinya pemusatan kekuasaan di pemerintah pusat membuat terjadinya kesenjangan pembangunan daerah.
Pembangunan infrastruktur dan sosial budaya hanya terfokus di beberapa daerah saja, beberapa daerah lain kurang diperhatikan.
Baca Juga: Jawab Soal Uji Kompetisi Bab 4 tentang Otonomi Daerah dan Desentralisasi
Hal ini membuat tingkat kemajuan pembangunan di daerah-daerah menjadi berbeda.
Nah, itulah beberapa perbedaan desentralisasi dan sentralisasi dalam pemerintahan, Adjarian.
Coba Jawab! |
Bagaimana struktur organisasi dalam desentralisasi dan sentralisasi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2015.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR