Selain adanya perilaku diskriminasi dari prajurit-prajurit Jepang, pemberontakan ini dipicu oleh kemarahan anggota PETA terhadap militer Jepang.
Hal ini karena militer Jepang membuat penderitaan terhadap rakyat.
Meski gagal, tetapi tidak bisa dipungkiri jika pemberontakan tersebut sempat membuat militer Jepang kewalahan.
Itu terbukti saat melakukan penumpasan, seluruh kekuatan militer Jepang di Blitar dikerahkan.
Bahkan juga melibatkan unsur infanteri dan kavaleri dari wilayah-wilayah lain, lo.
Nah, ketika pemberontakan itu gagal, maka Jepang menghukum sekeras-kerasnya para pelaku.
78 anggota dari 421 anggota PETA yang terlibat langsung dihukum berat, termasuk Muradi dan Sunarto.
Perlakuan kasar dari serdadu Jepang terhadap penduduk merupakan sebab terjadinya perlawanan di Kalimantan Barat.
Kekejaman Jepang semakin meningkat setelah Sekutu sejak permulaan tahun 1943 melancarkan serangan terhadap penduduk mereka.
Orang-orang yang dicurigai ditangkap, bahkan dihukum di depan umum.
Pada 16 Oktober 1943, kurang lebih 70 orang mengadakan pertemuan di gedung bioskop Merdeka Sepakat di Pontianak.
Baca Juga: Pembentukan Pemerintahan Militer Jepang saat Menjajah Indonesia
Mereka merencanakan untuk mengadakan perlawanan terhadap Jepang pada 8 Desember 1943.
Akan tetapi, rencana ini diketahui oleh Jepang karena adanya laporan dari mata-mata Jepang.
Seminggu setelah pertemuan tersebut, Jepang melakukan penangkapan besar-besaran.
"Perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan Jepang terjadi di Aceh, Blitar, dan Kalimantan Barat."
Nah, itulah beberapa bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan Jepang di sejumlah daerah di Indonesia.
Coba Jawab! |
Apa yang memicu terjadi pemberontakan di Kalimantan Barat terhadap Jepang? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR