adjar.id - Kesultanan Banten merupakan kerajaan Islam yang berdiri di Pulau Jawa.
Kesultanan Banten memiliki peranan yang penting dalam perdagangan rempah-rempah di Jawa, Adjarian.
Selain itu, Kesultanan Banten juga melakukan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Kesultanan Banten pada masanya pernah menjadi penguasa jalur pelayaran dan perdagangan.
Kesultanan Banten didirikan pada tahun 1526 oleh Sunan Gunung Jati yang dikenal dengan nama Syarif Hidayatullah.
Berdirinya Kesultanan Banten tidak lepas dari peran Kerajaan Demak yang ingin memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa.
Kerajaan Demak kemudian berhasil menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan yang kemudian dijadikan sebagai pangkalan militer dan kawasan perdagangan.
Sejak saat itulah Kesultanan Banteng tumbuh menjadi kerajaan Islam yang pusat pemerintahannya berada di ujung barat Pulau Jawa.
"Kesultanan Banten memiliki peranan yang penting dalam perdagangan rempah-rempah dan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa."
Sejarah Kesultanan Banten
Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati mendirikan Kesultanan Banten pada tahun 1526.
Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau Jawa
Kedatangannya ke Banten merupakan bagian dari misi Kerajaan Demak di bawah pemerintahan Sultan Trenggono untuk memperluas pengaruhnya.
Setelah menguasai Banten, Sunan Gunung Jati segera mengambil alih pemerintahan di Banten tetapi tidak mengangkat dirinya sebagai raja.
Pada tahun 1552, Sunan Gunung Jati menyerahkan Kesultanan Banten kepada putranya, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin atau dikenal dengan Fatahillah.
Nah, Sultan Maulana Hasanuddin inilah yang kemudian diangkat sebagai raja pertama Kesultanan Banten, Adjarian.
Pada masa kepemimpinan Hasanuddin, Kesultanan Banten mulai mengalami perkembangan yang pesat.
Hal ini didukung dengan adanya pelabuhan sebagai gerbang awal perdagangan antarnegara di barat Pulau Jawa.
Lokasi Kesultanan Banten yang sangat strategis membuat perdagangan sangat diandalkan sekaligus menjadi penopang perekonomian.
Komoditas yang menjadi unggulan dan berkembang pesat di Kesultanan Banten adalah lada.
Perniagaan jalur laut membuat Kesultanan Banten semakin berkembang bahkan sampai ke luar negeri, Adjarian.
Selain itu, Sultan Maulana Hasanuddin juga melanjutkan cita-cita ayahnya yang ingin meluaskan pengaruh Islam di daerah Banten.
Wafatnya Sultan Trenggono membuat Kesultanan Banten melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri.
Baca Juga: 7 Kerajaan Bercorak Islam yang Pernah Ada di Indonesia
Puncak kejayaan dari Kesultanan Banten terjadi pada tahun 1651 pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Banten terus mengalami kemajuan terutama di bidang ekonomi.
Selain itu, kehidupan sosial budaya di Kesultanan Banten juga mengalami kemajuan, di mana masyarakat umum hidup dengan rambu-rambu budaya Islam.
Beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa, di antaranya:
1. Memajukan wilayah perdagangan Kesultanan Banten sampai ke Pulau Sumatra dan Kalimantan.
2. Kesultanan Banteng menjadi tempat pedagangan internasional.
3. Melakukan modernisasi pada bangunan keraton.
4. Membangun armada laut kerajaan yang bertujuan melindungi perdagangan dari negara lain dan serangan Eropa.
Sultan Ageng Tirtayasa dikenal sebagai raja yang gigih dalam menentang VOC di Indonesia.
Kemunduran Kesultanan Banten terjadi karena adanya politik adu domba yang dilakukan oleh Belanda.
Sultan Ageng yang berusaha menentang VOC tidak disetujui oleh Sultan Haji sebagai raja muda.
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Sejarah Kerajaan Islam di Pulau Jawa
Setelah berhasil mengakhiri kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa, VOC semakin kuat di Banteng.
Raja-raja setelahnya bukanlah raja yang kuat sehingga Kesultanan Banten mengalami kemunduran.
"Puncak Kejayaan Kesultanan Banten terjadi pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa di tahun 1651."
Daftar Raja Kesultanan Banten
Beberapa raja yang pernah memerintah di Kesultanan Banten, di antaranya
1. Sultan Maulana Hasanuddin
2. Sultan Maulana Yusuf
3. Sultan Maulana Muhammad
4. Sultan Abul Mafchir Mahmud Abdul Kadir Kenari
5. Sultan Abul Ma'ali Ahmad
6. Sultan Ageng Tirtayasa
Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam di Pulau Sumatra
7. Sultan Haji
8. Sultan Abdulfadhl
9. Sultan Abul Mahasin
10. Sultan Muhammad Syifa Zainul Arifin
"Raja pertama Kesultanan Banten ialah Sultan Maulana Hasanuddin yang merupakan anak dari Sunan Gunung Jati."
Nah, itulah sejarah Kesultanan Banteng dan daftar raja yang pernah memerintah, Adjarian.
Coba Jawab! |
Siapa raja yang berhasil membawa Kesultanan Banten ke puncak kejayaan? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR