Contohnya saja adanya konflik-konflik internal yang berkaitan dengan masalah ekonomi, seperti perang Aceh dan konflik Ambon.
Selain itu, timbul juga masalah lain, seperti masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, isu-isu tersebut dapat diatasi dengan adanya demokrasi terpimpin.
Presiden memegang kendali atas negara, sehingga tidak terjadi bias antara satu lembaga dan lembaga lain.
Lembaga-lembaga negara di Indonesia mulai lahir saat demokasi terpimpin.
Contohnya saja seperti MPRS dan DPRS yang menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Kedua lembaga tersebut hingga kini masih berkembang menjadi MPR dan DPR.
Seperti yang kita ketahui, pada masa pemerintahan demokrasi liberal, undang-undang yang berlaku adalah UUDS 1950.
Namun, rakyat Indonesia merasa UUDS 1950 dengan sistem liberal tidak cocok dengan kepribadian bangsa.
Oleh karena itu, Presiden Soekarno sudah tidak lagi menggunakan UUDS 1950 pada masa demokrasi terpimpin dan kembali dengan UUD 1945.
Setelah terbentuknya lembaga negara dan diberlakukannya kembali UUD 1945, bangsa Indonesia semakin stabil dan kuat.
Baca Juga: Apa Penyebab Berakhirnya Demokrasi Terpimpin?
Presiden Soekarno dapat melakukan pembaharuan di berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, dan sosial.
Nah, itu tadi sejumlah dampak positif dari demokrasi terpimpin, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa nama demokrasi yang diberlakukan sebelum demokrasi terpimpin? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR