adjar.id – Antropologi forensik merupakan salah satu cabang ilmu antropologi biologi, Adjarian.
Ilmu antropologi sendiri adalah studi tentang manusia saat ini dan di masa lalu dengan memahami kompleksitas budaya sejarah manusia.
Secara etimologis, antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai antropologi forensik dalam ilmu antropologi yang menjadi materi Antropologi kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka.
Secara umum, antropologi forensik adalah pemeriksaan sisa-sisa kerangka manusia yang membantu lembaga penegak hukum untuk pemulihan sisa-sisa manusia.
Selain itu, juga dapat membantu dalam menentukan identitas sisa-sisa manusia tidak dikenal, menafsirkan trauma, dan memperkirakan waktu kematian.
Kemampuan yang dimiliki oleh seorang antropolog forensik di antaranya ialah menentukan sisa jasad adalah benar manusia atau bukan dan mengenali identitas jasad tersebut.
“Antropologi termasuk sebagai cabang ilmu antropologi biologi yang terfokus pada investigasi sisa-sisa kerangka manusia.”
Pengertian Antropologi Forensik
Sumber antropologi forensik berasal dari anatomi dan ostologi manusia yang merupakan terapan untuk mengidentifikasi individu manusia.
Bidang-bidang yang berkaitan dengan antropologi forensik sendiri sangat beragam, di antaranya bioekologi, antropologi anatomi, peleopatologi, tafonomi, arkeologi, dan lain sebagainya.
Antropologi forensik bisa didefinisikan sebagai kajian sisa-sisa jasad manusia yang di mana jaringan lunaknya sudah hilang dan hanya menyisakan kerangkanya saja dalam konteks hukum.
Antropologi forensik ini biasanya bekerja sebagai konsultan akademik yang bekerja sama dengan para penyidik kepolisian dan dokter forensik, Adjarian
Antropologi forensik telah mengembangkan metode untuk mengevaluasi tulang dalam memahami orang yang hidup di masa lalu.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup beberapa hal seperti apakah individu ini laki-laki atau perempuan?
Berapa tinggi badan mereka? Berapa umur mereka saat sudah meninggal? Dan lain sebagainya.
Antropologi forensik juga melibatkan penerapan metode yang sama untuk kasus modern, dari sisa-sisa manusia yang tidak dikenal.
Nah, melalui metode yang diterapkan, seorang antropolog forensik bisa membantu penegakan hukum dalam menetapkan profil dari sisa-sisa tidak dikenal.
Profil ini mencakup jenis kelamin, usia, keturunan, tinggi badan, waktu sejak kematian, dan evaluasi trauma yang diamati pada tulang.
“Antropologi forensik secara umum melakukan pemeriksaan terhadap sisa-sisa kerangka manusia untuk membantu penegak hukum dalam menentukan identitas jasad manusia yang tidak dikenal.”
Peran Antropologi Forensik
Peran utama dari antropologi forensik adalah untuk menganalisis sisa-sisa kerangka manusia yang tidak teridentifikasi untuk memecahkan suatu masalah.
Antropologi forensik ini adalah studi yang berdasar pada anatomi manusia untuk mengidentifikasi individu.
Nah, saat melakukan investigasi, antropolog forensik akan berhadapan dengan berbagai kondisi manusia, seperti tulang yang sudah tidak beraturan dan sebagainya.
Dalam mengidentifikasi sisa-sisa tubuh manusia, antropologi forensik mempunyai empat acuan, yaitu:
1. Usia, yang bisa dilihat dari panjang tulang.
2. Jenis kelamin, yang bisa dilihat melalui perbedaan di tulang panggul, tulang paha, dan tengkorak.
3. Keturunan, yang bisa dilihat melalui jenis ras dari bentuk gigi dan bentuk tengkoraknya.
4. Perawakan, yang dilihat dari ukuran tulang.
Nah, itulah gambaran mengenai antropologi forensik, salah satu cabang dari antropologi biologi.
Coba Jawab! |
Apa itu antropologi forensik? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR