Antropologi forensik bisa didefinisikan sebagai kajian sisa-sisa jasad manusia yang di mana jaringan lunaknya sudah hilang dan hanya menyisakan kerangkanya saja dalam konteks hukum.
Antropologi forensik ini biasanya bekerja sebagai konsultan akademik yang bekerja sama dengan para penyidik kepolisian dan dokter forensik, Adjarian
Antropologi forensik telah mengembangkan metode untuk mengevaluasi tulang dalam memahami orang yang hidup di masa lalu.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup beberapa hal seperti apakah individu ini laki-laki atau perempuan?
Berapa tinggi badan mereka? Berapa umur mereka saat sudah meninggal? Dan lain sebagainya.
Antropologi forensik juga melibatkan penerapan metode yang sama untuk kasus modern, dari sisa-sisa manusia yang tidak dikenal.
Nah, melalui metode yang diterapkan, seorang antropolog forensik bisa membantu penegakan hukum dalam menetapkan profil dari sisa-sisa tidak dikenal.
Profil ini mencakup jenis kelamin, usia, keturunan, tinggi badan, waktu sejak kematian, dan evaluasi trauma yang diamati pada tulang.
“Antropologi forensik secara umum melakukan pemeriksaan terhadap sisa-sisa kerangka manusia untuk membantu penegak hukum dalam menentukan identitas jasad manusia yang tidak dikenal.”
Peran Antropologi Forensik
Peran utama dari antropologi forensik adalah untuk menganalisis sisa-sisa kerangka manusia yang tidak teridentifikasi untuk memecahkan suatu masalah.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR