O iya, persaingan tidak selalu diasumsikan secara negatif.
Persaingan yang sehat dinilai oleh sebagian besar sosiolog sebagai pola interaksi sosial yang positif.
Hal tersebut dianggap positif karena bisa memotivasi masing-masing individu untuk memperbaiki diri demimencapai tujuan.
Namun, efek negatif dari persaingan juga bisa membuat individu mengalami tekanan psikologis.
Hal tersebut bisa terjadi jika kurang kerja sama dalam hubungan sosial, ketidaksetaraan, dan konflik.
4. Konflik atau Pertikaian (Conflict)
Pola interaksi sosial yang terakhir adalah konflik atau conflict.
Konflik terjadi ketika kelompok atau individu berinteraksi yang tujuannya adalah mengalahkan satu sama lain.
Konflik merupakan salah satu proses sosial disosiatif atau disintegratif.
Biasanya, hal ini muncul atau terjadi ketika fokus individu atau kelompok berubah dari objek persaingan menjadi usaha untuk mengeliminasi lawan.
O iya, konflik merupakan antitesis dari gotong royong, Adjarian.
Baca Juga: 7 Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
Konflik berbeda dengan kompetisi.
Konflik atau pertikaian berusaha untuk membuat pesaing menjadi tidak efektik, kalah, memaksa, menentang, dan bahkan menggagalkan kehendak orang lain.
Nah, itulah empat pola interaksi sosial di dalam masyarakat.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan "pertukaran"? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR