adjar.id – Perang Aceh termasuk salah satu perang terlama yang pernah ada di dunia.
Perang Aceh ini berlangsung mulai dari tahun 1873 sampai 1904 atau sekitar 31 tahun lamanya.
Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 11 semester 1 edisi revisi 2017, terdapat beberapa soal pada Latih Ulangan Semester di halaman 153.
Salah satu soal tersebut meminta kita untuk menjelasankan alasan Perang Aceh berlangsung begitu lama.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Perang Aceh adalah pertempuran yang terjadi antara rakyat Aceh yang melawan Belanda yang ingin menguasai Aceh.
Aceh mempunyai kedudukan yang strategis sebagai pusat perdagangan.
Selain itu, Aceh juga memiliki daerah yang luas dan hasil penting, seperti lada, hasil tambang, dan hasil hutan.
Hal itulah yang membuat Belanda sangat berambisi untuk menguasai Aceh.
Namun, orang-orang Aceh dan sultan yang berkuasa tetap ingin mempertahankan kedaulatan Aceh.
Semangat dan tindakan rakyat serta sultan secara resmi didukung dengan adanya Traktat London pada 17 Maret 1824.
Baca Juga: Jawab Soal Latar Belakang dan Sebab-Sebab Terjadinya Perang Banjar
Perang Aceh Berlangsung Begitu Lama
Berikut sejumlah penyebab Perang Aceh bisa berlangsung begitu lama.
1. Kegigihan Rakyat Aceh
Kegigihan perjuangan rakyat Aceh dalam melawan Belanda menjadi salah satu alasan Perang Aceh berlangsung begitu lama.
Aceh mencoba berbagai macam taktik yang digunakan untuk melawan Belanda, misalnya menggunakan taktik perang gerilya.
Perang gerilya adalah suatu strategi militer berupa perang dengan cara sembunyi-sembunyi serta berpindah tempat secara senyap dan cepat.
Tujuan penggunaan taktik ini adalah untuk memecah konsentrasi musuh sehingga bisa terbagi-bagi.
Taktik perang gerilya ini baru digunakan rakyat Aceh pada tahun 1881 dan berakhir pada tahun 1904 yang dipimpin oleh Teuku Umar.
Rakyat Aceh menggunakan taktik perang gerilya dengan cara bersembunyi sehingga Belanda sulit menemukan rakyat Aceh.
Selain itu, taktik ini juga lebih efektif karena didukung oleh kondisi lingkungan alam di Aceh.
Aceh saat itu banyak dikelilingi oleh hutan lebat dan lingkungan yang bergunung-gunung sehingga memudahkan rakyat Aceh untuk berlindung dan bersembunyi dari Belanda.
Baca Juga: Jawab Soal Maksud dari Strategi Winning the Heart oleh Belanda
O iya, taktik ini jugalah yang membuat Belanda kewalahan dan sulit untuk menaklukkan rakyat serta wilayah Aceh, Adjarian.
2. Minimnya Informasi
Alasan lain yang membuat Perang Aceh berlangsung begitu lama adalah Belanda yang minim informasi akan masyarakat Aceh.
Sehingga, Belanda mengalami kesulitan dalam menangkap masyarakat Aceh yang berperang.
Dalam menghadapi taktik perang gerilya, Belanda sempat menerapkan strategi konsentrasi stelsel.
Hal ini dilakukan dengan cara memusatkan pasukan agar lebih terkumpul di satu titik.
Akan tetapi, cara yang dilakukan oleh Belanda ini masih dinilai belum efektif saat menangani rakyat Aceh.
Maka dari itu, dilakukan suatu strategi lain agar bisa mendapatkan informasi lebih dalam tentang rakyat Aceh.
Cara yang dilakukan yaitu dengan mengirim salah seorang penasihat urusan pribumi asal Belanda bernama Snouck Hurgronje.
Dalam pelaksanannya, Hurgronje menyamar selama dua tahun untuk mengkaji seluk beluk kehidupan dan semangat perjuangan rakyat Aceh.
Hurgronje pada saat itu menyamar dengan menggunakan nama Abdul Gafar dan mendapatkan informasi kekuatan utama Aceh yang terletak di para ulamanya.
Baca Juga: Jawab Soal Menjelaskan Siasat Hadiah Sultan
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Belanda langsung menerapkan siasat baru termasuk pembentukan Korps Marchausse.
Korps Marchaussee adalah pasukan yang terdiri dari rakyat pribumi yang ada di bawah pimpinan Belanda.
Belanda berhasil mematahkan strategi perang gerilya yang berlangsung selama 30 tahun lebih dengan menggunakan siasat tersebut.
Perang Aceh selesai pada 1904, tetapi semangat juang rakyat masih berlanjut sampai penjajahan Jepang.
Nah, itulah pembahasan soal seputar alasan Perang Aceh berlangsung begitu lama, Adjarian.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR