adjar.id – Penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi tahun 2023 tidak lagi menggunakan SBMPTN, tetapi berganti menjadi SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Pelaksanaan SBMPTN dan SNBT 2023 ini memiliki perbedaan mekanisme, Adjarian.
Nah, seperti apa perbedaan SBMPTN dan SNBT?
Berdasarkan Permendikbudristek No.48 tahun 2922, SNBT menjadi proses seleksi masuk PTN yang meliputi berbagai tes berbasis komputer.
Dalam SNBT, tes dilakukan untuk mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi bahasa Indonesia, dan literasi bahasa Inggris.
Pada pelaksanaan seleksi masuk PTN di tahun 2023, tidak lagi dilaksanakan oleh LTMPT atau Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi.
SNBT ini nantinya akan dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan atau BPPP dari Kemendikbud Ristek.
O iya, SNBT sendiri adalah singkatan dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes.
Jalur SNBT inilah yang di tahun 2023 nanti akan mengganti jalur UTBK SBMPTN yang lebih terfokus pada soal-soal dari berbagai macam mata pelajaran di sekolah.
Meski sama-sama menggunakan tes, materi yang diujikan pada SNBT ini nantinya akan jauh berbeda dengan SBMPTN, Adjarian.
Pada pelaksanaannya, SNBT tidak lagi menguji materi pelajaran-pelajaran di sekolah yang sesuai dengan peminatan.
SNBT adalah tes yang dilakukan dengan terstandar berbasis komputer, Adjarian.
Perbedaan yang mencolok dari pelaksanaan SBMPTN dan SNBT ini adalah tidak adanya tes mata pelajaraan atau yang pada SBMPTN disebut dengan TKA.
Pada pelaksanaan SNBT, hanya dilakukan satu tes saja, yaitu tes skolastik yang terdiri atas potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.
Selain perbedaan materi tes, ada lagi beberapa perbedaan SBMPTN dan SNBT, di antaranya:
a. Calon mahasiswa yang mengikuti SBMPTN wajib mengikuti tiga tes, yaitu Tes Kemampuan Akademik (TKA), Tes Potensi Skolastik (TPS), dan Tes Bahasa Inggris.
b. Peserta SBMPTN dibagi ke dalam tiga kelompok ujian sesuai program studi yang dipilih, yaitu Saintek, Soshum, dan Campuran.
c. Materi SBMPTN lebih tefokus pada hafalan bukan pada penalaran siswa.
a. Penghapusan Tes Kemampuan Akademik yang membuat peserta tidak terfokus hanya pada pelajaran di sekolah.
b. Materi SNBT lebih terfokus pada tes skolastik yang mengukur kemampuan siswa dalam potensi kognitif, penalaran matematika, serta literasi dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Baca Juga: Cara Cek Akreditasi Kampus dan Program Studi melalui Laptop dan Ponsel
c. SNBT lebih terfokus pada pada penalaran siswa dibanding hafalan.
Pada SBMPTN, jumlah kuota antara PTN dan PTN Badan Hukum atau PTN-BH dibedakan.
Akan tetapi pada SNBT, berdasarkan pasal 15 ayat 3 Permendikbudristek No.48 tahun 2022, daya tampung minimal di kampus PTN adalah 40% dan di kampus PTN-BH adalah 30%.
Berdasarkan Permendikbudristek No.48 tahun 2022, terdapat peraturan terbaru mengenai pelaksanaan SNBT, yaitu:
- SNBT bisa dilaksanakan beberapa kali dalam setahun dan setiap calon mahasiswa bisa mengambil kesempatan paling banyak dua kali tes.
- Untuk prodi keterampilan fisik, seperti olahraga dan seni, PTN bisa menambahkan persyaratan portofolio.
Nah, itulah perbedaan SBMPTN dan SNBT yang akan mulai dilaksanakan di tahun 2023 nanti, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa saja materi yang diujikan pada SNBT 2023? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR