Pada masa diterapkannya sistem demokrasi terpimpin, pemerintahan dipegang oleh pemerintah pusat sepenuhnya.
Daerah-daerah tidak memiliki otonomi yang cukup untuk menerapkan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Tak hanya itu saja, partai politik juga tidak berkuasa, semua kekuasaan berada di tangan pemimpin, yaitu Presiden.
2. Peran Partai Politik yang Terbatas
Peran partai-partai politik sangat dibatasi pada era demokrasi di bawah Presiden Soekarno.
Partai politik hanya berfungsi sebagai pendukung kebijakan Presiden, seakan anggotanya tidak memiliki hak maju untuk menjabat.
Hal ini 180 derajat berkebalikan dengan sistem pemerintahan sebelumnya, yaitu demokrasi parlementer.
Pada masa demokrasi parelemter, parlemen dan partai memiliki kekuasaan.
3. Lembaga Legislatif yang Semakin Melemah
Melemahnya lembaga legislatif disebabkan karena pembentukan DPR Gotong-Royong atau disebut dengan DPR-GR.
Hal ini lantaran DPR-GR merupakan instrumen politik lembaga kepresidenan, anggotanya pun ditunjuk langsung oleh presiden, bukan dipilih.
Baca Juga: Latar Belakang Demokrasi Terpimpin
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR