adjar.id – Tradisi Sasi merupakan salah satu tradisi adat yang berasal dari daerah Maluku dan Papua Barat.
Tradisi ini sudah menjadi warisan nenek moyang masyarakat Maluku sejak beradab-abad lalu.
Dalam buku Sejarah kelas 10 Kurikulum Merdeka, terdapat soal Lembar Aktivitas 11 di halaman 72.
Pada soal tersebut, terdapat beberapa pertanyaan dari teks “Tradisi Sasi: Menjaga Keberlanjutan Kehidupan”.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Tradisi Sasi dilakukan oleh masyarakat adat di Maluku dan Papua Barat untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam di darat dan laut.
"Sasi" bisa diartikan sebagai larangan atau sanksi.
Sasi juga bisa dipahami sebagai larangan untuk mengambil sumber daya alam dalam jangka waktu tertentu sehingga terjaga keberlanjutannya.
Sejarah tradisi Sasi ini diyakini sudah ada sejak dahulu kala dan dilakukan antara masyarakat adat, kepala adat, dan tokoh masyarakat.
Praktik tradisi Sasi dilakukan secara turun-temurun sebagai konservasi sumber daya alam di wilayah Kepulauan Maluku dan Papua Barat.
Nah, berikut pembahasan soal Lembar Aktivitas 11 dari teks “Tradisi Sasi: Menjaga Keberlanjutan Kehidupan”.
Baca Juga: Mengenal Tedak Siten, Tradisi Turun Tanah bagi Bayi
Lembar Aktivitas 11 Teks “Tradisi Sasi: Menjaga Keberlanjutan Kehidupan”
1. Jelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi Sasi!
Jawaban: Sejarah tradisi Sasi diyakini telah berlangsung sejak zaman dahulu yang dilakukan antara masyarakat adat, kepala adat, dan tokoh masyarakat.
Tradisi Sasi ini merupakan suatu perintah larangan untuk mengambil hasil alam, baik dari pertanian maupun lautan.
Tradisi ini dilakukan agar saat waktu panen datang, hasil pertanian dan lautan bisa dipanen secara bersama-sama.
Sehingga, masyarakat bisa langsung merasakan hasil kerja keras yang sudah dilakukan.
2. Mengapa terdapat tradisi Sasi?
Jawaban: Tradisi Sasi bisa terjadi karena sebagai bentuk perwujudan dari pelestarian alam dan menjaga populasi.
Hal ini tidak lepas dari ketergantungan tinggi masyarakat terhadap sumber daya laut dan pertanian.
Sehingga penting untuk menjaga kelestarian dan keberlajutan lingkungan di sekitar.
3. Jelaskan manfaat tradisi Sasi bagi kehidupan?
Baca Juga: Memahami Makna Gugur Gunung, Tradisi Gotong Royong yang Hampir Hilang
Jawaban: Manfaat tradisi sasi adalah sebagai media untuk memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan sekitar.
Selain itu, tradisi Sasi juga bisa membentuk sikap dan perilaku masyarakat yang menjadi upaya untuk memelihara kehidupan.
4. Jelaskan tantangan dari tradisi Sasi pada masa kini?
Jawaban: Tantangan dari tradisi Sasi pada masa kini di antaranya konsistensi dalam melaksanakannya.
Hal ini karena dalam adat masyarakat Maluku, "Sasi" merupakan suatu cara dalam mengatur sumber daya alam.
Sasi berasal dari bahasa Bacaan yang berarti baiat, sumpah, atau janji.
5. Berikan pula solusi untuk mengatasi tantangan tersebut!
Jawaban: Solusi dari tantangan melaksanakan tradisi Sasi pada masa kini di antaranya:
- Melakukan penegasan tentang tradisi Sasi yang masih berlaku.
- Melakukan tumpuan atau pegangan yang didasari atas asas Ketuhanan karena semua agama memerintahkan untuk menjaga alam.
6. Perhatikan tempat tinggal kalian, apakah memiliki tradisi serupa seperti tradisi Sasi? Jika iya, jelaskan bagaimana sejarahnya, bagaimana tradisi tersebut dapat menjadi norma dan dampaknya bagi masyarakat di tempat kalian?
Baca Juga: 5 Tradisi Lebaran yang Unik di Dunia
Jawaban: Untuk pertanyaan ini, perlu dijawab sesuai daerah tempat tinggal masing-masing, Adjarian.
Jika tidak ada tradisi serupa, maka bisa dijawab dengan "tidak ada". Namun, jika ada bisa dijawab sesuai dengan perintah soal tersebut.
Nah, itulah pembahasan soal Lembar Aktivitas 11 dari teks “Tradisi Sasi: Menjaga Keberlanjutan Kehidupan”.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR