Masalah yang dihadapi pada kabinet ini kurang lebih sama dengan kabinet sebelumnya, yaitu PNI yang menentang beberapa kebijakan.
Akhirnya kabinetnya mendapatkan mosi tidak percaya dari PNI.
O iya, PNI merupakan partai politik yang dibentuk oleh Soekarno.
Kabinet Sukiman pun akhirnya berakhir pada 23 Februari 1952.
Kabinet Wilopo beranggotakan para pakar yang ahli di bidangnya. Oleh sebab itu, kabinet ini sering disebut dengan zaken kabinet.
Tugas pokok Wilopo adalah menjalankan Pemilu untuk memilih anggota parlemen dan konstituante.
Namun, Kabinet Wilopo bubar sebelum Pemilu berhasil dilaksanakan.
Kabinet selanjutnya adalah Kabinet Ali Sastroamijoyo I.
Kabinet Ali Sastroamidjojo I sering disebut juga sebagai Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro-Zainul Arifin.
Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet yang saat itu berhasil melaksanakan Pemilu 1955.
Pemilu 1955 dianggap sebagai pemilu paling demokratis, Adjarian.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR