Dahulu kala, Tari Bondan menjadi tarian wajib yang dilakukan oleh para kembang desa pada zaman Kerajaan Mataram Lama.
Artinya, meskipun berparas cantik, tetapi kembang desa juga tetap harus memiliki jiwa keibuan.
Ada tiga jenis tari Bondan, yaitu tari Bondan Cidongo, tari Bondan Mardisiwi, dan tari Bondan Tani.
Adapun perbedaan ketiganya terletak pada iringan musik, kostum, gerakan, dan subtema yang diangkat, Adjarian.
Properti yang digunakan pada tari Bondan, yaitu boneka bayi, payung terbuka, dan kendi memiliki nilai filosofis tersendiri.
Berikut nilai-nilai filosifis dari ketiga properti:
Properti boneka bayi secara umum akan dipegang dan digendong oleh sang penari.
Hal ini melambangkan tugas seorang ibu dalam mendidik dan mengasuh anak sesuai dengan prinsip dasar kehidupan yang baik.
Payung yang digunakan dalam tarian tradisional satu ini akan terus terbuka.
Payung terbuka ini melambangkan sikap pahlawan sang ibu, selalu ada untuk melindungi anak kapan pun dan sebesar apa pun rintangannya.
Properti lain yang digunakan pada tari Bondan adalah kendi.
Baca Juga: Mengenal 4 Tari Tradisional Asal Jawa, Salah Satunya Tari Bondan
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR