adjar.id - Kata asing memiliki tata penulisan tersendiri dalam bahasa Indonesia.
Yap, sejumlah kata asing memang sering kali tak sengaja kita gunakan saat menulis teks berbahasa Indonesia.
Tak sama dengan penulisan kata atau istilah bahasa Indonesia, umumnya kata asing ditulis menggunakan huruf miring atau italik.
Nah, kata asing yang dimaksud di sini bermacam-macam, tidak hanya bahasa Inggris saja.
Akan tetapi, aturan penulisan ini juga berlaku untuk bahasa daerah dan bahasa-bahasa asing lainnya, Adjarian.
Cara termudah untuk mengidentifikasinya adalah dengan mencarinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
O iyam kita perlu berhati-hati, sebab terkadang beberapa kata aisng sudah ada yang diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Nah, berikut aturan penulisan kata asing dalam bahasa Indonesia.
"Kata asing meliputi kata yang berasal dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun bahasa-bahasa asing."
Cara Penulisan Kata Asing dalam Bahasa Indonesia
Terdapat tiga aturan penulisan kata asing dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga: Cara Penulisan dan Penggunaan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia
1. Ditulis Menggunakan Huruf Miring (Italik)
Yap, semua kata atau ungkapan yang bukan berasal dari bahasa Indonesia, wajib dituliskan dengan huruf miring.
Kata asing tentunya mudah dikenali, tetapi apabila tidak yakin, Adjarian bisa mengeceknya di dalam KBBI.
Nah, apabila tidak tercantum di dalamnya, boleh jadi kata tersebut asing dan perlu dicetak miring, Adjarian.
Contoh:
- Pada tanggal 21 Oktober 1873, Pemeirntah Kolonial Belanda mendirika organisasi palang merah bernama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie.
- TNI Angkatan Udara memiliki motto Swa Bhuwana Paksa.
- Nama ilmiah buah mangga adalah Magnifera indica.
"Kata asing yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia ditulis menggunakan huruf miring."
2. Tidak Ditulis Miring Apabila Sudah Diserap ke dalam Bahasa Indonesia
Baca Juga: Cara Menulis Nama Geografi yang Tepat dalam Bahasa Indonesia
Berkebalikan dengan sebelumnya, kata-kata asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia ditulis tanpa dicetak miring.
Yap, kita bisa mengidentifikasinya melalui KBBI.
Jika sudah termuat di dalam KBBI, berarti sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
- Semenjak berkuliah di luar negeri, Maudy Ayunda banyak dapat pujian dari netizen.
- Gelas tersebut jatuh dan menjadi ambyar.
- Dia terkenal dengan fesyennya yang kekinian.
- Anak muda saat ini banyak yang menggunakan kata slang dalam kehidupan sehari-hari.
"Kata-kata asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia tidak perlu ditulis dengan huruf miring."
3. Aturan dalam Merangkai Kata
Pernahkah Adjarian kebingungan ketika ingin merangkai kata asing dengan imbuhan bahasa Indonesia?
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Seputar Penggunaan Huruf Miring
Terkait dengan hal ini, kita bisa merangkai unsur asing dengan unsur bahasa Indonesia dengan tanda hubung (-).
Contoh:
- Perbendaharaan kosakata bahasa Jawa krama-nya sangat luas.
- Bola tersebut di-smash oleh sang atlet.
- Agar dapat menggunakan aplikasi tersebut, kita perlu men-download melalui internet.
Nah, Adjarian, itulah tata cara penulisan kata asing dalam bahasa Indonesia.
Coba Jawab! |
Tuliskan satu contoh kalimat yang mengandung unsur asing dan perlu dicetak miring! |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR