adjar.id - Apakah Adjarian pernah mempunyai teman dengan karakter yang baik? Bagaimana dengan teman berkarakter tidak baik?
Dalam unsur intrinsik cerita, penggambaran karakter tokoh ini disebut dengan penokohan.
Nah, kali ini kita akan membahas soal-soal penokohan yang dikaitkan dengan cerita fantasi.
Soal-soal tersebut ada di dalam buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas VII, halaman 57.
Dalam cerita fantasi, seorang pengarang akan menampilkan tokoh dengan berbagai macam karakter supaya dapat menyampaikan amanat cerita.
Cerita fantasi yang akan kita bahas kali ini berjudul "Kue-Kue Mao".
Diceritakan bahwa Mao adalah seorang siswa sekolah sihir baru yang belum bisa menggunakan mantra.
Bukannya diajari, ia malah dijauhi oleh teman-temannya karena dianggap dapat menularkan kebodohan.
Namun, ada seorang teman yang dengan sukarela membantu Mao hingga ia berhasil.
Nah, kali ini kita diminta untuk menganalisis karakter tiap tokoh.
Langsung saja kita simak bersama pembahasannya, yuk!
Baca Juga: Apa Itu Cerita Fantasi?
Mengkaji Tokoh dalam Cerita Fantasi "Kue-Kue Mao"
1. Siapa nama tokoh pada teks di atas?
Jawaban: Mao, Piru, dan Yari.
2. Tempat imajinatif apa yang mereka tinggali?
Jawaban: Sekolah peri.
3. Apa yang mereka pelajari di sekolah mereka?
Jawaban: Mantra dan sihir.
4. Menurut kalian, bagaimana sifat Mao?
Jawaban: Pantang menyerah, terbukti ia rajin belajar saat belum bisa menguasai mantra. Mao juga baik hati, meskipun dicaci, ia malah memberi teman-temannya cokelat.
5. Menurut kalian, bagaimana sifat Piru?
Jawaban: Piru merupakan tokoh dengan karakter baik. Saat Yari mengajaknya untuk menjauhi Mao, ia malah dengan sukarela mengajari Mao hingga bisa.
Baca Juga: Apa Ciri dan Elemen Cerita Fantasi?
6. Mengapa Piru mendapatkan perlakuan buruk dari Yari dan teman-temannya?
Jawaban: Karena Piru mendekati Mao untuk mengajarinya mantra dan sihir. Yari dan teman-temannya menganggap apabila mendekati Mao, maka akan tertular bodoh.
7. Bagaimana Piru dapat terhindar dari perlakuan tersebut?
Jawaban: Piru membuktikannya saat ia berhasil mengajari Mao mantra makanan, ia meminta Mao untuk membuat cokelat dan dibagikan kepada teman-teman.
8. Apakah kalian setuju dengan perbuatan Piru?
Jawaban: Iya, teman yang belum bisa sesuatu hendaknya kita bimbing dan ajari, bukannya malah dijauhi.
9. Dalam cerita ini, Yari menerima balasan atas perilaku buruknya. Apakah yang dialami Yari pada akhir cerita?
Jawaban: Yari kehilangan teman-temannya. Semua teman-temannya berteman dengan Mao.
10. Apakah kalian pernah menemukan seorang dengan perilaku seperti Yari dan teman-temannya dalam kehidupan sehari-hari
Jawaban: Tidak pernah.
11. Manurut kalian, apakah amanat cerita ini? Apakah tujuan penulis menampilan tokoh dengan karakter seperti Yari, Mao, dan Piru?
Baca Juga: Langkah-Langkah Membuat Teks Cerita Fantasi
Jawaban: Secara keseluruhan, penulis ingin meyampaikan amanat untuk saling membantu dan menolong sesama.
Penulis menghadirkan tokoh Yari sebagai karakter yang tidak baik, supaya kita tidak mencontoh perilaku mengejek dan memusuhi teman.
Tokoh Mao ditampilkan untuk memberi pesan bahwa kita harus menjadi orang yang bekerja keras untuk dapat mencapai tujuan.
Kemudian, tokoh Piru ditampilkan sebagai contoh karakter orang yang suka membantu teman tanpa pamrih dan tidak mudah terhasut.
Nah, Adjarian, demikianlah pembahasan soal pengkajian tokoh cerita fantasi "Kue-Kue Mao".
Simak video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR