3. Teori Pengapungan Benua
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener di tahun 1912, di mana ia menyebutkan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua besar yaitu Pangea.
Benua tersebut kemudian terpecah-pecah dan terus bergerak melalui bagian dasar laut.
Adanya gerakan rotasi bumi yang sentrifugal mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator.
Teori ini juga didukung oleh bukti-buktu berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur.
Baca Juga: 5 Klasifikasi Jenis-Jenis Sungai di Permukaan Bumi
Selain itu juga teori ini didukung dengan adanya kesamaan batuan dan fosil di kedua daerah tersebut.
“Teori pengapungan benua merupakan teori yang menyakatan bahwa awalnya bumi memiliki satu benua besar bernama Pangea.”
4. Teori Konveksi
Teori konveksi adalah teori yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz.
Teori ini menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya.
Sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di punggung tengah samudera, lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR