adjar.id – Sudah tahu tentang teori terbentuknya kulit bumi?
Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, Adjarian.
Hal ini telah menjadi bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses pembuatan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang, dan di masa yang akan datang.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai teori-teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya kulit bumi yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.
O iya, proses terbentuknya planet bumi tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya.
Hal ini dikarenakan bumi merupakan salah satu anggota keluarga matahari, di samping planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor.
Lalu bagaimana teori terbentuknya kulit bumi?
Yuk, kita cari tahu bersama, Adjarian!
“Para ilmuan memperkirakan bahwa matahari terbentuk lebih dahulu, sedangkan planet-planet masih dalam wujud awan debu dan gas kosmis yang disebut nebula.”
Baca Juga: Prinsip dan Metode Penelitian Geografi
Teori Terbentuknya Kulit Bumi
Berikut beberapa teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan oleh para ahli yang terbagi menjadi:
1. Teori Kontraksi
Teori kontraksi dikemukakan pertama kali oleh Descrates yang menyatakan bahwa bumi semakin lama sekain susut dan mengkerut yang disebabkan oleh prises pendingan.
Hal ini menyebabkan bagian permukaan bumi memunculkan relief berupa lembah, daratan, dan pegunungan.
Teori ini kemudian didukung oleh James Dana dan Elie de Baumant yang menyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena proses pendinginan di bagian dalam bumi.
Hal ini menyebabkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk lembah-lembah dan pegunungan.
“Teori kontraksi pada awalnya dikemukakan oleh Descrates yang kemudian didukung oleh James Dana dan Elie de Baumant.”
2. Teori Dua Benua
Baca Juga: Jenis-Jenis Proyeksi Peta Berdasarkan Bidang Proyeksinya
Teori dua benua menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan.
Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Laurasia berubah menjadi benua Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sementara Gondwana terpecah menjadi Australia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Teori dua benua ini pertama kali dikemukakan oleh Edward Zuess di tahun 1884, Adjrian.
3. Teori Pengapungan Benua
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener di tahun 1912, di mana ia menyebutkan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua besar yaitu Pangea.
Benua tersebut kemudian terpecah-pecah dan terus bergerak melalui bagian dasar laut.
Adanya gerakan rotasi bumi yang sentrifugal mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator.
Teori ini juga didukung oleh bukti-buktu berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur.
Baca Juga: 5 Klasifikasi Jenis-Jenis Sungai di Permukaan Bumi
Selain itu juga teori ini didukung dengan adanya kesamaan batuan dan fosil di kedua daerah tersebut.
“Teori pengapungan benua merupakan teori yang menyakatan bahwa awalnya bumi memiliki satu benua besar bernama Pangea.”
4. Teori Konveksi
Teori konveksi adalah teori yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz.
Teori ini menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya.
Sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di punggung tengah samudera, lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru.
Lapisan kulit bumi yang baru ini kemudian menggeser dan menggantikan bumi yang lebih tua.
Bukti yang menjadi dasar teori konveksi adalah adanya tanggul dasar samudera, seperti Pasific-Atlantic Ridge dan Mid Atlantic Ridge.
5. Teori Lempeng Tektonik
Baca Juga: Mengenal Ekosistem Padang Rumput
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson yang menyatakan bahwa kulit bumi terdiri dari beberapa lempeng tektonik yang berada di lapisan astenosfer.
Lempeng ini terus bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.
Teori ini banyak didukung oleh fakta ilmiah, terutama dari data penelitian geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, kegempaan, pendugaan paleontologi, dan pemboran laut dalam.
Nah, itu tadi Adjarian, lima teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya adalah teori kontraksi.
Coba Jawab! |
Dari mana awal mula terbentuknya kulit bumi menurut teori kontraksi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR