adjar.id – Ada beragam bentuk perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Perubahan sosial bisa dikatakan sebagai suatu perubahan dari berbagai gejala sosial yang ada di masyarakat, baik yang sifatnya individual maupun lebih kompleks.
Adjarian, perubahan sosial ini dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan antara kesatuan sosial dalam masyarakat.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai bentuk-bentuk dari perubahan sosial menurit Soekanto yang menjadi materi sosiologi kelas 12 SMA.
O iya, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Perubahan yang paling awal muncul adalah adanya kebutuhan setiap individu sebagai anggota masyarakat dalam menggapi lingkungannya.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadi interaksi sosial antarindividu yang saling memengaruhi.
Yuk, kita simak beragam bentuk perubahan sosial menurut Soekanto berikut ini, Adjarian!
“Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi karena masyarakat tersebut menginginkan suatu perubahan dan karena adanya dorongan dari luar.”
Baca Juga: 4 Konsep untuk Menganalisis Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat
Bentuk Perubahan Sosial
Perubahan sosial bisa terjadi di segala bidang yang wujudnya bisa dibagi menjadi beberapa bentuk.
Berikut bentuk perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu:
1. Perubahan Secara Lambat dan Secara Cepat
Perubahan yang terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang saling berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama yang disebut dengan evolusi.
Perubahan secara evolusi ini berdasarkan batas waktu yang telah lampau sebagai tahap awal sampai masa sekarang yang sedang berjalan.
Sementara perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendi-sendi kehidupan masyarakat dinamakan revolusi.
“Perubahan secara lambat disebut dengan evolusi, sementara perubahan secara cepat disebut dengan revolusi.”
2. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Pengaruhnya Besar
Baca Juga: Faktor-Faktor Endogen Penyebab Perubahan Sosial dalam Masyarakat
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang memengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat.
Akan tetapi, perubahan ini dianggap tidak memiliki arti penting dalam sebuah struktur sosial, misalnya perubahan mode pakaian yang tidak melanggar nilai sosial.
Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang bisa memengaruhi lembaga-lembaga yang ada di masyarakat.
Misalnya perubahan yang terjadi dalam sistem pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan.
3. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang memang sudah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang mempunyai wewenang.
Misalnya, penerapan program dari pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat.
Sementara itu, perubahan yang tidak dikendaki umumnya beriringan dengan perubahan yang dikehendaki, Adjarian.
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak memiliki arti penting dalam struktur sosial.”
Baca Juga: Beberapa Sikap untuk Mencegah Dampak Negatif Perubahan Sosial
Misalnya, adanya pembuatan jalan baru di suatu desa membuat sumber daya alam desa akan mudah dipasarkan ke kota.
Sehingga, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan meningkat dan memudahkan penduduk dalam melakukan urbanisasi.
Nah, itulah Adjarian, bentuk perubahan sosial menurut Soekanto yang terbagi menjadi tiga bentuk salah satunya perubahan secara lambat dan secara cepat.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR