adjar.id – Sama seperti dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Sunda juga terdapat sejumlah rupa-rupa dongeng.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Nah, umumnya dongeng memang bersifat turun temurun dari nenek moyang terdahulu, Adjarian, sehingga pengarangnya sulit untuk dikenali.
Mengapa sebagian orang percaya dengan dongeng?
Sebab, cerita dan setting dalam dongeng sangat berkaitan dengan lokasi sesungguhnya.
Misalnya, legenda Tangkuban Perahu yang populer di Tanah Sunda. Sebagian dari kita mungkin percaya karena bentuk gunung yang terlihat seperti perahu terbalik.
Selain itu, beberapa jenis dongeng juga mengandung nilai moral yang bisa kita petik untuk menjalani kehidupan.
Berbicara mengenai dongeng bahasa Sunda, terdapat sejumlah rupa-rupa dongeng yang bisa kita pelajari, lo.
Coba kita simak bersama, yuk!
Baca Juga: Bukan Buang-Buang Waktu, Ini 3 Manfaat Membaca dan Mendengarkan Dongeng #MendongenguntukCerdas
Rupa-Rupa Dongeng dalam Bahasa Sunda
1. Dongeng Sasatoan (Fabel)
Adjarian, kalau dalam bahasa Indonesia, dongeng sasatoan disebut dengan fabel.
Yap, salah satu ciri khas dari dongeng sasatoan atau fabel adalah mengangkat binatang atau hewan sebagai tokoh-tokohnya.
Nah, dalam sasatoan biasanya tokoh-tokoh binatang atau tumbuhan tersebut akan memiliki sifat atau watak layaknya manusia.
Dongeng sasatoan atau fabel bersifat ringan dan memiliki nilai moral tinggi, sehingga cocok diceritakan kepada anak-anak.
Beberapa contoh dongeng sasatoan adalah Sakadang Kuya jeng Sakadang Monyet dan Monyet jeng Pak Tani.
2. Dongeng Sasakala (Legenda)
Legenda merupakan jenis dongeng yang biasanya banyak dipercaya oleh penduduk bahwa kisahnya benar-benar terjadi.
Baca Juga: Tak Sekadar Menghibur, Manfaat Dongeng Sebenarnya Beragam #MendongenguntukCerdas
Bahkan, beberapa orang berkeyakinan bahwa kisah dalam legenda benar-benar sesuai dan pas dengan tempat kejadian, sehingga lokasi tersebut dianggap suci dan sakral.
Salah satu legenda yang sangat populer di Tanah Sunda adalah legenda Tangkuban Perahu, ada juga legenda Gunung Kendang.
3. Dongeng Sage (Babad)
Dongeng sage atau babad merupakan jenis dongeng yang berkisah tentang sejarah tokoh yang memiliki sikap kepahlawanan, keberanian, atau memiliki kekuatan tertentu.
Jenis dongeng satu ini juga biasanya dipercayai oleh beberapa kalangan masyarakat.
Contoh-contoh dongeng sage yang cukup terkenal adalah Kian Santang, Prabu Siliwangi, dan Sangkuriang.
4. Dongeng Kahirupan Jelema Biasa (Parabel)
Nah, kalau dongeng kahuripan jelema biasa merupakan kisah yang mengandung nilai-nilai pendidikan secara tersirat.
Dongeng jenis ini biasanya bersifat lentur dan luwes, setiap orang bisa membuatnya.
Baca Juga: Macam-Macam Ide Tema Cerita yang Menarik Ditulis Menjadi Dongeng #MendongenguntukCerdas
O iya, dongeng parabel umumnya digunakan untuk memberi pesan edukasi kepada anak-anak.
Adapun contoh dongeng kahirupan jelema biasa adalah Kabayan.
5. Dongeng Para Nabi jeung Wali
Dongeng para nabi jeung wali juga biasa disebut dengan mitos.
Dongeng ini memiliki latar belakang sejarah yang kuat, sehingga banyak dipercayai masyarakat sebagai cerita nyata.
Nah, umumnya mitos berhubungan dengan kepercayaan, gaib, atau dewa-dewi.
Contoh mitos yang cukup populer adalah Dewi Sri, Sunan Kalijaga, Maung Kajajaden, dan Munjung.
Nah, itu tadi rupa-rupa dongeng dalam bahasa Sunda. Apakah Adjarian pernah mendengar salah satu dari dongeng-dongeng tersebut?
#MendongenguntukCerdas
Coba Jawab! |
Apa itu dongeng sage dalam bahasa Sunda? Sebutkan salah satu contohnya! |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Saksikan video berikut, yuk!
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR