adjar.id – Sama seperti dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Sunda juga terdapat sejumlah rupa-rupa dongeng.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Nah, umumnya dongeng memang bersifat turun temurun dari nenek moyang terdahulu, Adjarian, sehingga pengarangnya sulit untuk dikenali.
Mengapa sebagian orang percaya dengan dongeng?
Sebab, cerita dan setting dalam dongeng sangat berkaitan dengan lokasi sesungguhnya.
Misalnya, legenda Tangkuban Perahu yang populer di Tanah Sunda. Sebagian dari kita mungkin percaya karena bentuk gunung yang terlihat seperti perahu terbalik.
Selain itu, beberapa jenis dongeng juga mengandung nilai moral yang bisa kita petik untuk menjalani kehidupan.
Berbicara mengenai dongeng bahasa Sunda, terdapat sejumlah rupa-rupa dongeng yang bisa kita pelajari, lo.
Coba kita simak bersama, yuk!
Baca Juga: Bukan Buang-Buang Waktu, Ini 3 Manfaat Membaca dan Mendengarkan Dongeng #MendongenguntukCerdas
Rupa-Rupa Dongeng dalam Bahasa Sunda
1. Dongeng Sasatoan (Fabel)
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Nabil Adlani |
KOMENTAR